Jangan Ragu Bicara Politik di Manapun Kita Berada

744

Oleh: Ustadz H. Abdul Ghoni Djumhari (Wakil Lembaga Dakwah Parmusi Pusat)

Setelah membangun TAUHID, Rasulullah ﷺ membangun pemerintahan dengan politik. Begitupun peperangan yang ada pada zaman Rasul tak lepas dari politik. Maka dalam hukum-hukum Islam dikenal dengan Fiqih Politik atau Siyasatul Islamiyah.

Lalu apa tujuan dari politik Islam itu? Setidaknya ada dua tujuan pokok dari Siyasatul Islamiyah atau Siyasatus Syar’iyah:

Pertama, Iqomatuddin (menegakkan agama). Tujuan politik Islam ialah menegakkan agama. Apa itu menegakkan agama? Yakni membela agama, membela hukum agama, membela syariat agama, membela syiar agama, dan meletakkan ayat-ayat suci di atas ayat Konstitusi.

Kedua, Ri’ayatul Ummah yang artinya mengayomi dan melayani umat atau rakyat. Apa itu mengayomi dan melayani umat atau rakyat? Yakni mementingkan kepentingan umat atau rakyat di atas kepentingan pribadi, kelompok atau partai.

Pada kategori ini juga termasuk menyejahterakan umat atau rakyat, menggunakan kekayaan alam di negeri yang dipimpin semata-mata untuk umat atau rakyat, bukan untuk kepentingan kelompok atau dijual ke asing/aseng guna memenuhi ambisi pribadi dan kelompok-kelompok konspirasi. Terakhir, memberikan rasa aman pada kehidupan umat atau rakyat.

Itulah dua tujuan pokok dari Politik Islam. Karena itu, janganlah ragu bagi para ulama, habaib, ustadz, mubaligh, mu’alim, da’i dan lainnya untuk berbicara politik.

Singkirkan segera propaganda musuh-musuh agama yang mengatakan: “Ulama jangan suka bicara politik, jangan ikut-ikutan berpolitik, politik itu kotor dan lain sebagainya.

Propaganda itu hanya akal bulus yang bertujuan membungkam umat Islam agar mereka menjadi buta politik. Akibatnya, perpolitikan di negeri ini mudah direbut oleh mereka yang tidak berpihak pada Islam.

Jika orang-orang baik enggan bicara politik, jangan salahkan jika nanti dipimpin oleh orang-orang jahat. Jika umat islam enggan berpolitik, maka suatu saat mereka akan dipimpin oleh pemimpin yang tidak membela Islam.

Wallaahu a’lam bis shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here