Jadilah Orang yang Santun Agar Dicintai Allah Ta’ala

1023

Oleh: Drs H. Tb Syamsuri Halim, M.Ag (Pimpinan Majelis Dzikir Tb. Ibnu Halim dan Dosen Fakultas Muamalat STAI Azziyadah Klender)

Idealnya, harapan setiap orang adalah memiliki hubungan yang baik kepada sesamanya. Islam memerintahkan setiap muslim untuk bisa membina hubungan yang baik dengan manusia lainnya (hablumminannas).

Salah satu sifat utama yang harus dimiliki setiap muslim agar memiliki hubungan yang baik dengan manusia lainnya adalah santun (الحلم). Sifat santun ini pada akhirnya menjadi salah satu alasan Allah Ta’ala mencintai hamba-Nya.

Lalu, apa itu Hilm?

الحلم هو صفة تحمل صاحبها على ترك الإنتقام ممن أغضبه مع قدرته على ذلك

Hilm (santun, tidak cepat marah) adalah sifat yang membawa pemiliknya untuk tidak membalas orang yang membuatnya marah padahal dia mampu untuk membalasnya.

وسببها: رحمة الجهال أو الترفع عن المشاركة أو الإستحياء من جزاء الجواب أو التفضل على المسىء أو رعاية نعمة سابقة أو المكر وتوقع الفرص وذلك لأن الترفع عن المشاركة من شرف النفس وعلو الهمة والإستحياء من صيانة النفس وكمال المروءة ورعاية النعمة السابقة من الوفاء والمكر وتوقع الفرص من الدهاء لأن من ظهر غضبه قل كيده

Sifat الحلم ini akan dapat membentuk jiwa seseorang menjadi indah, seperti:

  • Menyayangi orang-orang bodoh, tidak mencaci maki, malu memberi jawaban, ramah pada orang yang berbuat jahat, menjaga nikmat yang lalu, diplomatis, menanti peluang.
  • Tidak mencaci maki sebagian dari Jiwa mulia dan tinggi cita-cita.
  • Malu sebagian dari memelihara jiwa dan sempurna kharisma.
  • Memelihara nikmat yang lalu sebagian dari menyempurnakan janji.
  • Diplomatis(Bisa memilih yang baik) dan melihat peluang sebagian dari kecerdikan.

Sedangkan seseorang yang menampakkan sifat kemarahan itu sedikit caranya (tidak memiliki perhitungan yang tepat)

Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

قال النبي صلى الله عليه وسلم :إن الله يحب الحي الحليم ويبغض الفاحش البذئ

“Sesungguhnya Allah mencintai orang yang mempunyai rasa malu, santun, dan Allah Ta’ala murka akan orang yang berbuat keji dan berkata kotor.”

Wallahu a’lam bish shawab.

 

REFERENSI

– Kitab Taisirul Khallaq fi Ilmil Akhlaq, karya Syaikh Hafidz Hasan Al-Masu’di. Penulis hidup di abad X Masehi merupakan seorang ahli sejarah dan penjelajah dunia, masih keturunan dari sahabat Nabi, Abdullah Ibnu Mas’ud (Ibnu Mas’ud).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here