Jadi Mualaf, Ying Penemu Alat Rapid Test Putuskan Berhijab, Begini Kisahnya

825

Jakarta, Muslim Obsession – Nama Profesor Jackie Ying patut diberikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Ia adalah orang yang berhasil menciptakan alat rapid test, yang fungsinya sangat bermafaat untuk mendeteksi adanya virus corona.

Ying diketahui adalah pimpinan Lab NanoBio, perusahaan sains, teknologi, dan penelitian yang menemukan alat rapid test tersebut. Dia adalah seorang mualaf yang lahir di Taiwan pada 1966.

Pada usia tujuh tahun, ia dan keluarganya pindah ke Singapura. Ayahnya seorang dosen Sastra China, di Nanyang University. Sejak kecil, ia sangat menyukai ilmu pengetahuan, khususnya ilmu kimia. Namun, informasi soal kehidupan pribadinya tidak tersentuh.

Baca juga:

Mengenal Prof. Jackie Ying, Muslimah Pencipta Alat Uji Covid-19 Tercepat di Dunia

Mualaf Asal Singapura Ini Ciptakan Alat Uji Covid-19 Tercepat di Dunia

MUI Klarifikasi Kabar Rapid Test Covid-19 Terhadap Ulama dan Kiai

Beberapa kali, profesor Ying mengisi program inspirasi di mana ia berbagi pengalaman tentang perubahan dan prestasi. Termasuk, bagaimana ia memilih Islam. Profesor Ying mengaku awalnya, selain bekerja hanya sedikit hal yang ia lakukan. Seperti mengajak putrinya ke taman.

Seiring perjalanan waktu, ada perubahan dalam hidupnya. Ia mengenal agama melalui teman baiknya saat belajar di Raffles Girls School. Barulah, pada usia 30 tahun, dia mulai membaca soal agama Islam.

Dalam kesimpulannya, menurut Profesor Ying, Islam merupakan agama yang sederhana dan masuk akal. Ketika menjadi Muslim, Profesor Ying mengaku tak ada reaksi negatif. Namun, koleganya tidak menghiraukan perubahan itu.

Yang pasti, koleganya tidak lagi melihat sosok Profesor Ying yang tidak percaya dengan adanya Sang Pencipta di balik sistematika biologis kehidupan. Namun, seorang yang meyakini ada sesuatu yang Maha Besar di balik sistem kehidupan.

Setelah menjadi Muslim, Profesor Ying akhirnya bisa melaksanakan umroh. Sepulangnya dari umroh, dia mulai mengenakan hijab. Sejak menjadi Muslim, Profesor Ying sangat aktif berdakwah di Yayasan Mandaki.

Yayasan ini memiliki tujuan membantu pengembangan sumber daya komunitas Muslim Melayu di Singapura.

Kini, ia menjadi salah satu mentor di bawah Mendaki Project. Anak didik, di mana ia menjadi mentor, atau pemuda Muslim terinspirasi dan berniat masuk ke bidang Sains, ia memberi mereka kesempatan untuk membenamkan diri dalam proyek-proyek penelitian yang dilakukan di laboratoriumnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here