Islamophobia dan Tanggung Jawab Dakwah (2)

849

Kelima, tampilkan kesuksesan dengan tawadhu’.

Salah satu alasan kekhawatiran atau ketakutan orang Amerika terhadap Islam adalah realita bahwa mayoritas dunia Islam masih terbelakang dalam banyak hal. Sayangnya keterbelakngan ini mempenharuhi cara pandang mereka terhadap Islam. Seolah kemiskinan dan kebodohan itu dikarenakan oleh ajaran Islam itu sendiri.

Di sinilah pentingnya orang-orang Islam yang berhasil dalam segala bidang, harus menampakkan diri sebagai orang-orang sukses dan Muslim yang bangga dengan Islamnya.

Sayang, di dunia Barat secara umum dan dalam ragam bidang, banyak orang Islam yang berhasil. Tapi hampir tidak ada di antara mereka yang menampilkan diri sebagai Muslim.

Ambillah sebagai misal beberapa perusahaan besar dan terkenal di dunia. e-Bay misalnya didirikan oleh seorang Muslim asal Iran.

Pendiri YouTube itu dua orang (co founders). Salah satunya adalah orang Islam asal Bangladesh bernama Javed Karim.

Chairman dari Twitter itu adalah orang Islam. CEO Coca-Cola juga orang Islam bernama Mukhtar Kant asal Turki.

Bahkan sekitar 4 tahun lalu saya diundang oleh Russell Simmons ke rumahnya di kawasan Hollywood di LÀ untuk ketemu dengan beberapa bintang film yang beragama Islam.

Sangat disayangkan betapa banyak di antara mereka justeru melihat Islam sebagai agama yang tidak lagi relevan dengan kemajuan dunia modern. Mereka bahkan agak risih untuk dikenal sebagai Muslim, apalagi sebagai Muslim taat (practicing Muslims).

Padahal kalau saja mereka yang berhasil secara dunia itu menampilkan diri dan bangga dengan Islamnya sungguh akan merubah pandangan orang lain yang salah melihat Islam sebagai sumber keterbelakangan.

Keenam, Public engagement.

Salah satu cara paling efektif untuk merubah Islamophobia adalah melibatkan diri dalam kehidupan publik di semua sektor kehidupan. Karenanya Muslim harus mengambil bagian, tanpa hanyut, dalam kehidupan khalayak ramai (publik).

Untuk merubah pandangan yang mengatakan bahwa Islam itu agama yang tidak tahu membangun kerjasama, bahka menimbulkan konflik di mana-mana, umat harus mampu mengambil bagian dalam ragam aspek kehdupan publik. Dalam bidang ekonomi, pendidikan, kultur dan lain-lain.

Dari semua itu, untuk konteks Amerika dan Barat saat ini, ada tiga aspek yang mendesak partisipasi atau keterlibatan umat. Yaitu politik, media dan komunitas.

Bahwa umat dituntut untuk ikut mengambil bagian dalam proses demokrasi. Minimal mampu memberikan suara kepada kandidat yang dianggap dapat mewakili aspirasi umat. Minimal kandidat yang tidak terlalu anti Islam.

Umat juga dituntut untuk terlibat dalam mempengaruhi arus media. Media adalah salah satu pilar kekuatan dunia modern saat ini. Menentukan wajah dunia. Karenanya umat minimal belajar untuk berinteraksi dengan media. Hingga suatu saat nanti umat memiliki medianya sendiri.

Demikian pula dalam kehidupan sosial. Umat dituntut untuk menjadi bagian. Umat harus mengambil bagian dan memainkan peranan dalam membentuk warna masyarakat. Contoh kecil alangkah bahwa komunitas Muslim dituntut untuk mengambil bagian dalam “Parent-Teacher Association” di sekolah anak-anak mereka.

Keterlibatan dalam kehiudpan publik itu, khususnya di tiga dimensi tadi akan banyak mempengaruhi cara pandang masyarakat Amerika dan Barat. Dan dengan sendirinya phobia terhadap Islam akan berkurang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here