Jakarta, Muslim Obsession – Innalillahi wa innaa ilaihi raji’un. Umat Islam di Tanah Air kembali berduka. Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. R. Muhammad Najib Abdul Qodir Munawwir wafat pada Senin (4/1/2021).
Kabar tersebut beredar viral di beberapa grup WhatsApp. Mengutip NU, pengasuh Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Gus Muhammad Nahdi membenarkan kabar tersebut.
Menurut penuturan Gus Nahdi yang masih memiliki hubungan keluarga, almarhum sempat hendak dibawa ke rumah sakit. Namun, beliau tidak berkenan. Ia menyebut almarhum wafat dalam usia 67 tahun.
Kiai Najib merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta. Ia merupakan putra dari KHR Abdul Qodir Munawwir bin KH Ahmad Munawwir bin KH Abdullah Rasyad.
Setelah ditinggal wafat sang ayah saat masih berumur enam tahun, Kiai Najib kemudian mendapat bimbingan khusus dari sang Paman, almaghfurlah KH Ali Maksum. Ia lantas menjadi santri kinasih yang mendapat ijazah qira’ah sab’ah dari Mahaguru Al-Quran di Jawa KH Arwani Amin Kudus.
Nama terakhir ini telah mendapat ijazah serupa dari KH Munawwir, muasis Pesantren Krapyak, yang tak lain adalah kakek dari Kiai Najib sendiri.
Pesantren Al Munawwir didirikan oleh Simbah Kyai Haji Raden Munawwir pada 1911, sebelumnya beliau belajar di Makkah selama 21 tahun yakni pada kurun 1888-1909.
اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـاۤ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ. اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ …له الفاتحة
