Ini Tanggapan Ketum Muhammadiyah Terkait Pernyataan SAS

1617
Haedar Nashir
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menanggapi terkait pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj yang mengatakan jika imam masjid, khatib, dan menteri agama jika dipegang selain Nahdliyin, maka salah semua.

Haedar mengingatkan agar Indonesia tak didominasi oleh golongan apalagi bermazhab golongan tertentu. Soal pernyataan Said Aqil, Haedar meminta agar persyarikatan (Muhammadiyah) dan umat Islam bijak menunjukkan sikap yang dewasa menyikapinya.

“Tetap ciptakan suasana tenang dan ukhuwah, tidak perlu bereaksi melebihi takaran. Tunjukkan warga Persyarikatan cerdas dan dewasa,” katanya seperti dilansir situs resmi Muhammadiyah, Senin (29/1/2019).

Namun Haedar juga mengingatkan bahwa negara dan instansi pemerintahan, termasuk Kementerian Agama, harus menjadi milik bersama sebagaimana amanat konstitusi, bukan menjadi milik golongan tertentu.

Pemerintahan, kata Haedar, harus berasaskan meritokrasi atau dasar kepantasan dan karier, jangan di atas kriteria primordialisme atau sektarianisme.

“Jika Indonesia ingin menjadi negara modern yang maju, maka bangun good governance dan profesionalisme, termasuk di Kementerian Agama,” tegasnya.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu memperingatkan jika primordialisme dibiarkan masuk dan dominan dalam institusi pemerintahan maka akan menghilangkan objektivisme dan prinsip negara milik semua.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here