Jakarta, Muslim Obsession – Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama), Ustadz Yusuf Muhammad Martak menjelaskan alasanya memilih Prabowo Subianto sebagai calon presiden karena memiliki elektabilitas yang mumpuni dan terbilang tepat untuk menjadi lawan dari petahana Presiden Joko Widodo.
“Kalau melihat dari pemilu 2014, beliau itu sudah pernah mendapatkan suara 50 atau 60 juta ya, jadi paling tidak kalau dibilang dia sudah punya suara,” katanya di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Ahad (29/7/2018).
Selain itu, pertimbangan lainnya adalah karena melihat Partai Gerindra, PKS, dan PAN, jika berkoalisi pasti yang bakal dicalonkan menjadi capres Prabowo.
“Perlu diketahui, Partai Gerindra, PKS, dan PAN, kalau itu berkumpul pasti nomer satu presidennya Prabowo, kami melihat dari sisi itu dan dari situ juga ada Partai Berkarya, dan Partai Bulan Bintang,” jelasnya.
“Nah karena ada salah satu yang menjadi pertimbangan maka ijtima dari peserta mengusulkan dan disampaikan kepada Habib Rizieq akhirnya keluarlah persetujuan dan 2 rekomendasi. Pasangan calon sudah disampaikan (Habib Rizieq),” tambahnya.
Selain itu, Yusuf Martak mengaku sebelumnya memang pernah ada rekomendasi Habib Rizieq terkait nama calon presiden, salah satu nama tersebut yaitu Habib Rizieq sendiri sebagai capres.
“Awalnya memang kalau melihat dari rekomendasi yang pernah disampaikan Habib Rizieq untuk calon presiden itu ada lima, Habib Rizieq sendiri, Prabowo Subianto, terus Zulkifli Hasan, Yusril Ihza Mahendra dan Tuan Guru Bajang. Tapi yang terakhir rekomendasi yang mengerucut kepada satu nama,” katanya.
“Masalah cawapres juga tidak hanya dari parpol saja tapi dari ulama juga, kami menyampaikan rekomendasi yang disarankan oleh Habib Rizieq diantaranya Prabowo dengan Al Habib Salim Segaf atau Prabowo dengan Abdul Somad Batubara,” tukasnya. (Bal)
