Muslim Obsession – KH. Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym mengingatkan agar setiap orang sibuk memperbaiki diri. Karena menurutnya, sulit bagi siapapun untuk menjadi jalan memperbaiki orang lain jika tidak mengawalinya dengan memperbaiki diri sendiri.
Lagipula, setiap orang akan ditanya tentang aib dan kesalahan diri sendiri. Dan akan sulit bagi siapapun untuk memperbaiki diri jika hanya sibuk mencari cari kesalahan dan aib orang lain namun lalai dari aib dan dosa diri.
“Kita akan ditanya tentang aib dan kesalahan diri sendiri.. Sulit bagi kita, untuk jadi jalan memperbaiki orang lain bila tak kita awali dengan memperbaiki diri.. Sulit bagi kita memperbaiki diri bila hanya sibuk mencari cari kesalahan dan aib orang lain namun lalai dari aib dan dosa diri,” tulis @aagym dalam akun Instragramnya, Ahad (16/6/2019).
Tulisan pimpinan Daarut Tauhid tersebut langsung dibanjiri perang komentar netizen. Beberapa di antaranya membenarkan ungkapan Aa Gym.
“Bener bgt kita hrus husnudzhan pd org lain dan kudu suudzon sm diri sndri supaya gda rasa bangga trhdp diri…” tulis @beliahusen.
Namun demikian, tak sedikit pula yang berkomentar sembari menyindir kondisi pasca Pilpres. Akibatnya sejumlah Netizen terlibat perang tulisan, seperti postingan yang ditulis @sofyanusman17.
“Kalo demi negara boleh ga ustadz masalahnya pndukung pak prabowo selalu d cari cari kesalahanya kalo kita ga bela diri habis kita tadz. kalo negeri ini ga d bebaskan dr cengkraman naga maka anak cucu akan semakin tercekik.”
“@sofyanusman17 ya Allah..masih sibuk aja mencari pembenaran dan menuduh siapa yg salah..padahal sudah jelas banget kata2 ali bin abi thalib diatas #hellow kalian bisa baca dan faham gak sih maksudnya…,” balas @yuliananurislami.
Dalam tulisannya kali ini, Aa Gym memposting sebuah meme berisi sebuah untaian kalimat dari Ali bin Abi Thalib.
“Jangan sibuk mengawasi orang lain, jangan mengintainya, jangan membuka aibnya, jangan pula menyelidikinya. Sibuklah dengan diri kalian, perbaikilah aib kalian, karena kalian akan ditanya (Allah) tentang diri kalian, bukan tentang orang lain.”
(Fath)
