Riyadh, Muslim Obsession – Untuk pertama kalinya Indonesia mewakili Asia pada Festival Janadriyah tahun ini.
Partisipasi tersebut untuk memenuhi undangan Kementerian Luar Negeri Saudi kepada Kedutaan Besar Indonesia di Riyadh. Demikian dikutip dari Arab News, Rabu (21/2/2018).
“Ini sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Indonesia dengan Arab. Untuk memperkuat hubungan budaya kedua negara. Sebagaimana, nota yang ditandatangani Raja Salman saat kunjungan ke Indonesia pada bulan Maret 2017,” kata Sunan J pejabat informasi di KBRI.
Duta Besar RI Agus Maftuh Abegebriel menganggap undangan tersebut sebagai suatu kehormatan. Ia juga mengatakan, kemitraan antara Arab Saudi dan Indonesia berjalan baik. Menurutnya, ada banyak kesempatan yang belum tergali dalam kerja sama budaya antara kedua negara tersebut.
“Indonesia dan Arab Saudi, keduanya adalah kunci dunia Muslim. Kerja sama budaya dapat disinergikan untuk mempromosikan Islam yang damai, terbuka dan moderat ke seluruh dunia,” tuturnya.
Festival Janadriyah adalah warisan budaya nasional. Janadriyah itu sendiri diambil dari sebuah nama desa di pinggiran utara Riyadh. Desa Janadriyah ialah tempat berlangsungnya festival sejak didirikan pada tahun 1985.
Indonesia, yang diwakili oleh kedutaan besarnya di Riyadh, menampilkan beragam budaya dan warisan termasuk tarian tradisional dan hidangan khas negeri ini.
Kesatuan dalam keragaman berperan dalam partisipasi Indonesia di festival tersebut. Di paviliun Indonesia juga menyoroti pariwisata di kepulauan terbesar di dunia. Termasuk paket wisata halal dari Lombok dan Sumatra serta brosur produk internasional Indonesia.
Lombok, yang juga dikenal dengan sebutan 1.000 masjid, telah diakui sebagai tujuan wisata halal dan bulan madu terbaik di dunia. Hal tersebut sempat menjadi perbincangan pada sebuah acara baru-baru ini yang diadakan di Abu Dhabi.
Selain Indonesia, turut serta negara lain yang mewakili berbagai benua termasuk Brasil, Aljazair, Ukraina dan Ethiopia. Pada tahun ini, India menjadi tamu negara kehormatan. Festival tahunan yang berlangsung selama 18 hari itu, akan ditutup pada 24 Februari 2018. (Vina)
