Indonesia Kehilangan Ulama yang Lembut dan Guru yang Disayang

6307
Habib Abdurrahman Kwitang 2
Almarhum Habib Abdurrahman bin Muhammad Al-Habsyi.

Jakarta, Muslim Obsession – Indonesia kehilangan ulama yang terkenal kelembutannya dan seorang guru yang disayang. Demikian diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengomentari wafatnya Al-Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Ali Al-Habsyi yang berpulang ke Rahmatullah, Senin malam (15/1/2018).

“Hari ini, bangsa Indonesia, warga Jakarta, kehilangan ulama yang sayang dan dianggap sebagai guru, yakni Habib Abdurrahman Al-Habsyi. Beliau dikenal dengan kelembutannya dan juga kepemimpinannnya,” ujar Sandiaga usai menghadiri pemakaman jenazah Habib Abdurahman di Mesjid Jami Al-Riyadh, Kwitang, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2018).

Sandiaga pun berharap generasi Habib Abdurrahman dapat meneruskan perjuangannya. Seperti halnya almarhum yang menjadi penerus sang kakek, Habib Ali Al-Habsyi Kwitang.

Nama Kwitang sendiri dikenal sejak Habib Ali Al-Habsyi Kwitang yang merupakan seorang alim ulama di kawasan ini. Syiar Islam yang ditebarkan Habib Ali Al-Habsyi diteruskan putranya, Habib Muhammad, yang membuat Majelis Taklim sebagai pusat dakwah dan syiar agama.

“Semoga generasi penerusnya bisa terus mengembangkan Islam dan menjadikan Islam rahmatan lil ‘alamin,” kata Sandiaga.

Sandiaga lalu mengungkapkan hubungannya dengan Habib Abdurrahman yang meninggal di Rumah Sakit Pondok Gede. Menurut Sandiaga, dirinya cukup dekat dengan almarhum karena masih terhitung famili.

“Kalau saya sih masih famili karena almarhum adalah paman dari istri saya, ibu Nur (Nur Asia). Mertua saya memiliki kakak ipar, iparnya adalah Habib Abdurrahman Al-Habsyi. Jadi buat kami ini sebagai suatu kehilangan dan mohon didoakan, mohon dimaafkan jika beliau ada salah di masa hidupnya,” tutur Sandiaga.

Sandiaga mengaku bisa mengambil inspirasi, yaitu bagaimana terciptanya kedamaian di Kwitang sejak zaman sebelum kemerdekaan. Ia pun pernah meminta almarhum untuk mendoakan Jakarta agar menjadi kota yang lebih baik dan damai.

“Komunikasi terakhir saya di Kemayoran, ketika sama-sama menghadiri Maulidnya Habib Syech. Beliau salamin, lalu saya bilang ini habib doain terus Anies-Sandi bisa bawa Jakarta lebih baik lagi dan mempersatukan semuanya. Saya panggilnya Miamang,” ungkap Sandiaga.

Ribuan pelayat memenuhi kawasan sekitar pemakaman. Hadir pula sejumlah tokoh, seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono serta dua putranya Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono. Sebelum kebumikan, Jenazah Habib Abdurrahman disemayamkan di Majelis Taklim Al-Habib Ali Al-Habsyi. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here