Jakarta, Muslim Obsession – Pemerintah mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. Hal ini dikemukakan Presiden Joko Widodo saat menyampaikan enam poin penting dalam Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT-LB) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
“OKI harus secara tegas menolak pengakuan unilateral tersebut dan ‘Two State Solution’ adalah satu-satunya solusi, dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina,” kata Presiden Joko Widodo kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (14/12/2017).
Poin penting lainnya yang dikemukakan Presiden adalah mengajak negara-negara yang memiliki kedutaan besar di Tel Aviv untuk tidak memindahkan perwakilannya ke Yerusalem.
Selain itu, ia juga mengimbau agar negara-negara yang memiliki hubungan dengan Israel mengambil langkah-langkah diplomatik, termasuk peninjauan kembali hubungan itu.
“Negara OKI harus menjadi motor untuk menggerakkan dukungan negara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina,” tambah Presiden.
Disamping itu, negara-negara OKI juga diharapkan untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan, peningkatan kapasitas SDM, dan kerja sama ekonomi dengan Palestina.
Presiden juga mengharapkan agar negara-negara OKI menjadi motor bagi gerakan di berbagai forum internasional dan multilateral, termasuk mendorong resolusi penolakan di Majelis Umum PBB atas klaim sepihak AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Di tingkat Dewan Keamanan PBB, imbuh Presiden, sejumlah negara OKI juga harus dapat memastikan adanya pertemuan “Open Debate” mengenai situasi di Palestina. Sementara dukungan negara-negara OKI juga dilakukan di setiap pencalonan Palestina dalam keanggotaan di berbagai organisasi internasional.
Pada kesempatan berpidato, Presiden Jokowi mengatakan bahwa dukungan Indonesia untuk Palestina akan terus meningkat, baik dukungan politik, ekonomi, hingga kebijakan luar negeri. (Fath)
