Jakarta, Muslim Obsession – Banyak para sahabat lahir dan besar karena doa Nabi Muhammad Saw. Umar bin Khattab dulunya adalah seorang preman yang disegani banyak orang. Berkat doa Nabi, ia kemudian menjadi orang alim, sebagai sahabat Nabi. Bahkan namanya kini dikenal di seluruh dunia.
Demikian juga sahabat lain, Ibnu Abbas RA. Dia adalah seorang ahli tafsir yang punya banyak ilmu karena berkat doa Nabi melalui wasilahnya. Ibnu Abbas telah menghafal Al-Quran sejak anak-anak. Segala sesuatu yang dihafal sejak kecil tentu sangat kuat dan tertanam jelas dalam ingatan.
Bukan hanya ahli tafsir, Ibnu Abbas juga meriwayatkan hadits-hadits lebih banyak daripada sahabat lain. Dalam buku Fadhilah Amal karya Maulana Muhammad Zakkariya al Kandhalawi dijelaskan ketika Rasulullah Saw wafat, Ibnu Abbas masih berusia 13 tahun.
Saat itu Ibnu Abbas telah menguasai pengetahuan tentang tafsir dan hadits, hingga di kemudian hari menjadi imam para ahli tafsir. Keistimewaan Ibnu Abbas mengenai ilmu tafsir Al-Quran tidak lepas dari keberkahan doa Rasulullah Saw.
Diriwayatkan suatu ketika setelah selesai buang air, Rasulullah keluar untuk beristinja. Lalu beliau mendapati wadah di tempat beristinja telah penuh air.
Rasulullah pun bertanya, “Siapa yang mengisi wadah air ini?”
Seseorang menjawab, “Ibnu Abbas yang mengisinya.”
Rasulullah sangat gembira mendengar hal itu lalu berdoa, “Ya Allah, berilah ia pemahaman agama dan ajarilah ia takwil Al-Quran.”
Di saat yang lain, Rasulullah sedang shalat sunah dan Ibnu Abbas RA berdiri sebagai makmum di belakang Nabi. Kemudian Rasulullah menarik tangan beliau lalu menyejajarkannya dengan beliau.
Ketika Rasulullah Saw meneruskan shalatnya, Ibnu Abbas Mundur sedikit ke belakang. Setelah selesai shalat, Rasulullah bertanya, “Mengapa engkau mundur?”
“Ya Rasulullah, Engkau adalah utusan Allah, bagaimana aku dapat berdiri sejajar dengan Engkau?”
Atas jawaban tersebut kemudian Rasulullah mendoakan supaya Ibnu Abbas ditambahkan pemahaman ilmu dan pemahaman agama. (Kitab Al Ishabah). (Albar)
