HUT RI ke-75 Gus Mus Sampaikan Doa Syukur Kemerdekaan, Sangat Menyentuh

733

Jakarta, Muslim Obsession – Dalam ranga memperingati HUT RI ke-75 tahun, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus mengunggah puisi berjudul ‘Doa Syukur Kemerdekaan’ di media sosial milik pribadinya, Instagram dan facebook, pada Ahad (16/8) pagi.

Puisi yang disampaikan Gus Mus sangat menyentuh hati, karena bisa menggambarkan kondisi kebangsaan Indonesia saat. Sekaligus menunjukan bagaimana cintanya Gus Mus terhadap bangsa ini. Puisi dan syukur itu berbunyi:

“Ya Allah, Ya Tuhan kami. Wahai Keindahan yang menciptakan sendiri segala yang indah. Wahai Pencipta yang melimpahkan sendiri segala anugerah. Wahai Maha Pemurah yang telah menganugerahi kami negeri sangat indah dan bangsa yang menyukai keindahan,” pujian Gus Mus untuk Allah, membuka bait pertama puisinya itu.

Di bait kedua, ia kembali menegaskan pujian-pujiannya yang diungkapkan dengan intonasi penuh haru. “Ya Allah Ya Allah yang telah memberikan kami kemerdekaan yang indah. Demi nama-nama Agung-Mu yang Maha Indah. Demi sifat-sifat Suci-Mu yang Maha Indah Demi ciptaan-ciptaan-Mu yang serba indah. Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami kepekaan menangkap dan mensyukuri keindahan anugerah-Mu.”

Ia melanjutkan puisinya di bait ketiga. Sebuah penegasan atas keindahan Allah, yakni “Keindahan merdeka dan kemerdekaan, keindahan hidup dan kehidupan, keindahan manusia dan kemanusiaan, keindahan kerja dan pekerjaan, keindahan sederhana dan kesederhanaan, keindahan kasih sayang dan saling menyayang, keindahan kebijaksanaan dan keadilan, keindahan rasa malu dan tahu diri, keindahan hak dan kerendahan hati, keindahan tanggung jawab dan harga diri.”

“Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami kemampuan mensyukuri nikmat anugerah-Mu dalam sikap-sikap indah yang Engkau ridhoi. Selamatkanlah jiwa-jiwa kami dari noda-noda yang mencoreng keindahan martabat kami. Pimpinlah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami ke jalan indah menuju cita-cita indah kemerdekaan kami. Kuatkanlah lahir batin kami untuk melawan godaan keindahan-keindahan imitasi yang menyeret diri-diri kami dari keindahan sejati, kemanusiaan, dan kemerdekaan kami,” ungkap Gus Mus, berharap.

Selain itu, ia juga berharap agar dimerdekakan dari belenggu penjajahan apa saja, selain Allah. Termasuk juga penjajahan kepada diri sendiri. Ia pun memohon agar dikokohkan jiwa raga untuk menjaga keindahan negeri ini.

“Merdekakanlah kami dari belenggu penjajahan apa saja, selain Allah. Termasuk penjajahan diri kami sendiri. Kokohkanlah jiwa raga kami, untuk menjaga keindahan negeri kami,” harap Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang ini dengan gaya pembacaan yang penuh penghayatan.

Ia melanjutkan pengharapannya. “Ya Malikal-Mulk. Ya Allah yang Maha Kuasa dan Maha Mengatur. Jangan kuasakan atas kami karena dosa-dosa kami penguasa-penguasa yang tak takut kepada-Mu dan tak mempunyai belas kasihan kepada kami.”

“Ya Nur. Wahai Cahaya di atas segala cahaya. Pancarkanlah cahaya-Mu di mata dan pandangan kami. Pancarkanlah cahaya-Mu di telinga dan pendengaran kami. Pancarkanlah cahaya-Mu di mulut dan perkataan kami. Pancarkanlah cahaya-Mu di hati dan keyakinan kami. Pancarkanlah cahaya-Mu di pikiran dan sikap kami. Pancarkanlah cahaya-Mu di kanan dan kiri kami. Pancarkanlah cahaya-Mu di atas dan di bawah kami. Pancarkanlah cahaya-Mu di dalam diri kami,” ungkapnya haru.

Kemudian, Gus Mus memohon agar dipancarkan cahaya oleh Allah Yang Maha Cahaya agar dapat menangkap segala sesuatu, baik keindahan maupun keburukan, di dalam menjalani kehidupan.

“Pancarkanlah cahaya-Mu, Ya Maha Cahaya. Agar kami dapat menangkap keindahan ciptaan-Mu dan meresapinya. Dapat menangkap keindahan anugerah-Mu dan mensyukurinya. Dapat menangkap keburukan jalan sesat setan dan menghindarinya. Pancarkanlah cahaya-Mu, Ya Maha Cahaya agar kami dapat menangkap keindahan kebenaran dan mengikutinya. Dapat menangkap keburukan kebatilan dan menjauhinya. Agar kami dapat menangkap keindahan kejujuran dan menyerapnya. Dapat menangkap keburukan kebohongan dan mewaspadainya,” tegas Gus Mus dalam doanya.

Lagi, sebagai penegasan kembali, Gus Mus memohon agar diberikan pancaran cahaya oleh Allah sebagai pemilik cahaya sejati.

“Pancarkan cahaya-Mu, Ya Maha Cahaya. Sirnakan dan jangan sisakan sekelumitpun kegelapan di batin kami. Ya Maha Cahaya, Ya Maha Cahaya di atas segala cahaya. Jangan biarkan syirik dan dengki, ujub dan takabur, kecu dan nekat, kejam dan serakah, dusta dan kemunafikan, gila dunia dan memuja diri, lupa akhirat dan takut mati, serta bayang-bayang hitam lainnya menutup pandangan mata batin kami dari keindahan wajah-Mu. Menghalangi kami mendapatkan kasih-Mu. Menghambat sampai kami kepada-Mu,” ungkap Gus Mus dengan menaikkan intonasi suaranya.

Terakhir, ia memohon agar doa syukur kemerdekaan ini dikabulkan Allah. “Kami berdoa dengan menyebut nama-nama indah-Mu seperti yang engkau perintahkan. Maka kabulkanlah doa kami seperti yang Engkau janjikan. Dan ampunilah, Ya Allah, segala dosa dan kekhilafan kami, Amin,” tutup Gus Mus. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here