Hormati Pemain Muslim, FA Hapus Tradisi Pemberian Sampanye Bagi Pemenang

1011
FA Cup final (Foto: The FA)

Jakarta, Muslim Obsession – Asosiasi Sepakbola harus membatalkan tradisi pemberian  sampanye kepada pemenang Piala FA, demi menghormati para pemain Muslim.

Dikutip dari Daily Mail, Jumat (26/4/2019) Badan sepak bola Inggris itu sudah lama memiliki tradisi pemberian sampanye sebagai tanda ucapan selamat kepada para pemenang. Tetapi setelah diskusi internal, FA meninggalkan ide itu agar tidak menyinggung para pemain yang kepercayaan agamanya melarang penggunaan alkohol, yakni Muslim.

Sebagaimana diketahui, Muslim secara ketat melarang alkohol. Meski demikian, adegan euforia para pemain menyemprotkan sampanye pasca dinyatakan menang telah menjadi norma selama bertahun-tahun. Tapi adegan seperti itu tentu menyulitkan para pemain Muslim, bahkan jika mereka tidak ikut minum.

FA sebagai gantinya akan menempatkan kasus pengganti sampanye bebas alkohol di ruang ganti pemenang sehingga pemain dapat meniru perayaan penyemprotan. Keputusan FA tidak diyakini sebagai hasil dari keluhan dari tim atau pemain di masa lalu tetapi memang hal itu merupakan hasil mufakat organisasi.

Badan pengurus telah melakukan yang terbaik untuk mengatasi masalah multi-ras dan isu-isu multi-agama yang telah menjadi begitu lazim dalam sepakbola dalam beberapa bulan terakhir. Langkah ini menggarisbawahi komitmen mereka terhadap pekerjaan itu.

Watford akan menghadapi Manchester City di final piala tahun ini pada 18 Mei. Sedangkan, Gelandang Watford, Abdolulaye Doucoure, bersama dengan bintang Manchester City, Riyad Mahrez, Benjamin Mendy dan Ilkay Gundogan mereka adalah Muslim.

Sebelumnya, Liga Premier berhenti memberikan sampanye beralkohol sebagai man of the match pada tahun 2012 setelah pemain Muslim menolak untuk menerima botol alkohol.

Sementara itu, seorang juru bicara FA mengatakan, “Tim yang menang akan diberikan sampanye non-alkohol untuk perayaan mereka di semua kompetisi FA, dimulai dari Final Piala FA Emirates tahun ini.

“Ini untuk memastikan bahwa kami inklusif mungkin bagi pemain dan komunitas yang mungkin dilarang minum alkohol, serta pemain yang berusia di bawah 18 tahun,” jelasnya. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here