Hipnotis Istana dengan Ceramah, Ini Dia Sosok Gus Muwafiq

8694
Gus Muwafiq (Foto: Ala-NU)

Jakarta, Muslim Obsession – Nama Gus Muwafiq menjadi buah bibir usai mengisi taushiyah memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. di Istana Bogor, Rabu (21/11/2018).

Taushiyah pemilik nama asli Ahmad Muwafiq tersebut mampu menghipnotis Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah ulama hingga menteri serta kepala lembaga yang hadir.

Dalam ceramahnya Gus Muwafiq menceritakan panjang-lebar mengenai peran penting para nabi, termasuk Nabi Muhammad Saw. dalam menyebarkan ajaran Islam.

Ceramah yang disampaikan Gus Muwafiq ternyata membuat seisi Istana terdiam karena kagum dengan apa yang diceritakannya tentang peran penting para nabi terutama dalam menyebarkan ajaran Islam.

Ajaran Islam itulah yang akhirnya masuk juga ke Nusantara. Saat masuk ke Indonesia, Gus Muwafiq menyebut beberapa ejaan sedikit mengalami modifikasi tapi tidak berubah secara makna.

“Orang kalau tahu modifikasi Quran pasti tahu, masuk ke setiap negara pasti berbeda. Al-Fatihah jadi ‘Alfatekah’, Ini yang bapak presiden… Ya hayyu ya qayyum jadi Ya kayuku ya kayumu. Rabbil ‘alamin karena nggak punya huruf ‘ain’, punyanya nyengo keluarnya Robbil ngalamin. Nggak punya ‘dhod’, punyanya ‘lo’, maka ‘Ramadhan’ keluarnya ‘Romlan’,” tutur Gus Muwafiq.

Ceramahnya yang di upload ke channel YouTube sudah ditonton sekitar satu juta lebih, dan mendapatkan apresiasi dari para netizen, salah satunya di utarakan oleh Riana Arnes.

“Mantapp ceramahnya salam Gus Muwaffiq.”

“Betapa indahnya nusantaraku karena perbedaan, bahkan di Arab saja yang mayoritas Islam sering perang mulu dengan sesama Islam makanya banyak negara Arab sana yang mau belajar sistem Islam di nusantara ini yang saling bertoleransi dan bermusyawarah sehingga negara ini damai walau terdapat banyak perbedaan di dalamnya..” ujar salah satu netizen evan riansyah 24.

Gus Muwafiq, begitu biasa dikenal banyak orang, nama lengkapnya Ahmad Muwafiq. Orang biasa menyebutnya Kiai Muwafiq, Gus Muwafiq atau Cak Afiq. Berbadan tinggi besar, kulitnya hitam kecoklatan dan berambut gondrong.

Ia dulu kuliah di IAIN Yogyakarta dan menjadi aktivis pergerakan. Pernah menjadi Sekjend Mahasiswa Islam se-Asia Tenggara. Kemudian ketika Gus Dur menjadi presiden, ia menjadi asisten pribadinya.

Selain selesai dalam soal agama karena alumnus pesantren, kelahiran 2 Maret 1974 ini juga dikenal luas pemahaman politik dan sejarahnya. Dia juga terkenal jadug atau kebal. Konon, ketika Gus Dur akan dilengserkan pada Mei 2001, ia di depan pasukan berani mati, sendirian mengangkat mobil panser milik TNI dengan tangan kirinya. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here