Hasil Survei Hanya 15 Persen Masyarakat Bogor yang Percaya Covid-19

761

Bogor, Muslim Obsession – Kasus corona di Bogor dari hari ke hari terus meningkat. Bahkan Wali Kota Bogor Bima Arya memberlakukan jam malam bagi masyarakat untuk menekan angka corona agar tidak terus naik. Namun sayangnya, sedikit sekali masyarakat Bogor yang percaya covid-19 ada.

Survei sosial yang dilakukan oleh Dinkes Bogor juga menunjukkan hanya 15 persen warga Bogor yang percaya penyakit virus Corona COVID-19 benar-benar ada. Sisanya mengaku tak percaya. Hal ini bisa jadi pemicu klaster keluarga semakin masif.

“Sebaiknya para warga sudah harus mulai memahami bahwa klaster keluarga berbahaya,” Firdza Radiany, analis dari Pandemic Talks, dalam siaran pers di Youtube BNPB, Senin (7/9/2020).

Tercatat ada sekitar 48 klaster keluarga dengan 189 kasus positif Corona. Klaster keluarga juga memegang porsi 34,7 persen kasus COVID-19 di Bogor.

Dijelaskan oleh Firdza Radiany bahwa, dari data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan Bogor, sebagian besar yang terkena Corona di klaster keluarga adalah mereka yang lanjut usia dan anak-anak.

“Nah yang mengkhawatirkan juga, 20 persen klaster keluarga di Bogor ini orang tanpa gejala. Jadi orang tersebut merasa sehat, ternyata membawa virus,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19, Prof Akmal Taher menyampaikan temuan ini menjadi pengingat bahwa seluruh masyarakat harus menjalankan protokol kesehatan dengan benar.

Ia juga miris mendengar informasi hasil survei tentang sedikitnya warga Bogor yang percaya covid-19, sehinga mengabaikan protokol kesehatan. Jangan sampai virus ini menulari kaum yang rentan di dalam rumah khususnya orang tua yang memiliki penyakit penyerta.

“Mustinya kalau ada orang tua di rumah, kita harus menjaga. Kalau di rumah ada yang terpaksa keluar rumah, kita harus menjaga agar tidak langsung ketemu dengan yang high risk,” papar Prof Akmal. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here