Haruskah Diam Saat Adzan Berkumandang?

4159
5 Amalan Sunnah Ibn Qayyim Al-Jauziyyah Saat Mendengar Adzan
Muadzin sedang mengumandangkan adzan (Foto: Ilustrasi/ Istimewa)

Muslim Obsession – Di kalangan masyarakat ada kebiasaan bahwa ketika adzan sedang berkumandang, kita tidak boleh mengobrol, atau dalam artian harus menghentikan percakapan.

Namun, adakah dalil yang mengatur hal demikian? Kenyataannya, dalam sebuah hadits Nabi Saw. tidak menyuruh kita diam saat adzan berkumandang, melainkan menjawab panggilan itu dengan jawaban berikut:

“Apabila muadzin mengucapkan Allahu Akbar, Allahu Akbar maka salah seorang dari kalian menjawab Allahu Akbar, Allahu Akbar. Lalu apabila muadzin mengucapkan Asyhadu alla ilaaha illallah, maka salah seorang dari kalian menjawab Asyhadu allaa ilaaha illallah. Apabila Muadzin mengucapkan Asyhadu anna muhammadar rasuulullah maka salah seorang dari kalian menjawab Asyhadu anna muhammadar rasuulullah. Apabila muadzin mengucapkan Hayya ala ash-shalah maka salah seorang dari kalian menjawab Laa haula walaa quwwata illaa bilaah. Apabila muadzin mengucapkan Hayya ‘ala al falaah, maka salah seorang dari kalian menjawab Laa haula walaa quwwata illaa billaah. Apabila muadzin mengucapkan Allahu Akbar, Allahu Akbar maka salah seorang dari kalian menjawab Allahu Akbar, Allahu Akbar. Apabila muadzin mengucapkan, Laa ilaahaa illallah dia menjawab, Laa ilaaha illallahu dengan setulus hatinya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Muslim)


Baca Juga:


Dengan demikian, alangkah baiknya jika Adzan sedang berkumandang, kita meninggalkan aktivitas lain dan menjawab adzan sebagaimana perintah Rasul. Karena ganjarannya pun sangat besar, yaitu surga.

Sedangkan dalam riwayat lain Nabi Saw. bersabda:

“Barangsiapa ketika mendengar muadzin mengucapkan Asyhadu allaa ilaaha illallahu wahdahuu laa syarikalah, wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh. Radhitu billahi rabba, wa bimuhammadin rasuula, wabil islami diina (Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, Dialah tuhan satu-satunya, tiada sekutu baginya. Dan bahwasanya Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya, saya rela Allah sebagai tuhan, Muhammad sebagai Rasul, dan Islam sebagai agama), maka dosanya akan diampuni.” (HR. Muslim)

Wallahu ‘Alam bish Shawab..

(Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here