Hari Santri Momentum Pertegas Peran Santri Sebagai ‘Pionir Perdamaian’

811
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (Foto: Kemenag RI)

Bandung, Muslim Obsession – Puncak Hari Santri tahun 2018 digelar di Lapangan Gasibu Kota Bandung, Ahad (21/10/2018) malam.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, tema besar Hari Santri Tahun 2018 yang diusung oleh Kementerian Agama adalah Bersama Santri Damailah Negeri.

“Isu perdamaian diangkat untuk merespons kondisi bangsa yang sedang menghadapi berbagai persoalan, seperti maraknya hoaks, ujaran kebencian, polarisasi simpatisan politik, propaganda kekerasan, hingga terorisme,” ujar Menag seperti dilansir Kemenag RI, Senin (22/10/2018).

Puncak Hari Santri dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, sejumlah Menteri Kabinet Kerja, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Walikota Bandung, ulama, kyai, tokoh masyarakat dan ribuan santri yang berasal dari pondok pesantren di Jawa Barat.

Dikatakan Menag, Hari Santri tahun ini adalah momentum untuk mempertegas peran santri sebagai ‘pionir perdamaian’ yang berorientasi pada spirit moderasi beragama di Indonesia.

Ia menandaskan, kalangan pesantren bukan hanya menguasai pengetahuan agama secara mendalam, tapi juga memperindah ilmu dan perilakunya dengan karakter bijak, moderat, toleran, dan cinta Tanah Air.

“Karenanya, para santri semestinya vokal bersuara dan aktif memberi teladan kedamaian di era yang gampang gerah ini,” kata Menag.

“Mari tebarkan kedamaian; kapan pun, di mana pun, dan kepada siapa pun,” ajak Menag.

Menag melanjutkan, tiga tahun silam, Keppres No 22/2015 tentang Hari Santri telah ditandatangani dan dibaca langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, penetapan Hari Santri bukan sekadar bentuk afirmasi dan rekognisi bagi santri, tapi juga disertai upaya transformasi pesantren menjadi lembaga yang paling kredibel sebagai sumber pengetahuan agama sekaligus paling kompatibel sebagai pembibitan anak bangsa yang bermutu. (Vina)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here