Jakarta, Muslim Obsession – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam acara Tasyakuran Milad MUI ke-43, Kamis (26/7/2018). Jokowi juga hadir sekaligus meletakan batu pertama pembangunan Menara MUI di Cipayung, Jakarta Timur.
Jokowi bersama rombongan tiba di kawasan pembangunan Menara MUI sekitar pukul 11.10 WIB. Mengenakan baju batik berwarna cokelat yang dipadu dengan peci berwarna hitam, Jokowi tampak didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Kedatangannya disambut Ketua Umum MUI Maruf Amin dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsudin.
Dalam sambutannya, Jokowi menegaskan akan selalu mendorong bersama-sama agar pembangunan Menara MUI yang dibangun di atas lahan seluas 18 hektare cepat selesai.
“Saya bukan orang kaya, tapi saya ingin bantu sedikit. Saya ikut mendorong dan memantau agar dana wakafnya terkumpul secepatnya,” ujar Presiden Jokowi.
Pada kesempatan itu, Jokowi mengingatkan kepada segenap rakyat Indonesia untuk selalu menjaga persaudaraan, persatuan, dan kerukunan. Menurutnya, setiap orang harus bisa membangun ukhuwah Islamiyah dan wathaniyah. Ia mengimbau agar persatuan dan kerukunan jangan sampai rusak hanya karena pemilihan presiden dan kepala daerah.
“Akan sangat besar ongkos sosial apabila persaudaraan dan kerukunan kita rusak karena pilpres dan pilkada. Marilah kita berpikiran posiitif dan mengembangkan pikiran yang penuh kecintaan, jangan kita gampang curiga dan berprasangka buruk dan pikiran negatif,” sambung Jokowi.
Sementara itu Kiai Ma’ruf menyatakan, kehadiran Jokowi dalam acara tersebut menunjukkan dukungan yang kuat kepada ulama dan umat Islam serta mencerminkan hubungan yang akrab antara ulama dan umara.
Ketua MUI Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat Lukmanul Hakim mengatakan, sumber dana pembangunan Menara MUI semuanya berasal dari kekuatan ekonomi umat yang dikelola oleh lembaga wakaf MUI. Selama ini, kata dia, MUI masih meminjam gedung milik Kementerian Agama yabg terletak di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
Tampak hadir di antaranya Wakil Presiden RI ke-6 Tri Soetrisno, Kepala Staf Kepresidenan, Wantimpres, Ketua DPR, para tokoh bangsa dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja. (Fath)
