Hadiri Halaqah Ulama Se-Jabar, Jokowi Bantah Isu Adzan dan Kawin Sejenis

842
Halaqah Alim Ulama Se-Jabar

Jakarta, Muslim Obsession – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, bahwa ghibah, hoaks, dan kabar-kabar fitnah bisa meresahkan masyarakat dan bisa memecah belah bangsa kalau ini tidak direspon dengan cepat.

“Jangan dianggap ini hal yang ringan, ini hal yang berat bagi utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegas Presiden Jokowi saat bersilaturahmi dengan peserta Halaqah Ulama dan Pimpinan Pondok Pesantren Jawa Barat Tahun 2019, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/2) siang.

Menurut Kepala Negara banyak logika yang tidak masuk terkait hoaks-hoaks itu. Ia menunjuk contoh hoaks kemarin, masalah nanti pemerintah akan melegalkan kawin sejenis.

“Coba, masya Allah logikanya nggak masuk. Negara kita ini adalah negara yang sangat menghargai norma-norma agama, nilai-nilai agama. Ada lagi isu adzan tidak boleh. Ini apalagi,” ujar Presiden Jokowi.

Namun Presiden menyampaikan, dari survei yang dilakukan itu sembilan juta orang percaya mengenai kabar-kabar hoaks dan fitnah seperti itu. Dulu, lanjut Presiden, dirinya tenang-tenang saja, empat tahun sudah dirinya diam. Tapi setelah hasil penelitian itu, Presiden Jokowi menilai ini berbahaya kalau tidak direspon.

“Yang percaya sembilan juta, didiamkan jadi lima belas juta, didiamkan jadi tiga puluh juta, didiamkan jadi lima puluh juta. Berbahaya sekali,” tegas Presiden.

Termasuk hal berkaitan dengan dirinya pribadi, Presiden menunjuk hoaks dirinya itu PKI. Ada lagi antek asing, dan juga isu dirinya anti Islam, anti ulama.

“Lho, saya terus terang aja bingung. Lha yang tandatangan Hari Santri itu siapa. Kalau anti Islam, anti ulama ya nggak mungkin Hari Santri saya tandatangani. Saya masukkan ke laci saya aja udah,” ujar Presiden Jokowi seraya menambahkan, sebulan setelah dilantik langsung dirinya tandatangani kok. Sehingga setiap 22 Oktober sekarang ini kita rayakan sebagai Hari Santri.

Kepala Negara mengemukakan, tiap hari dirinya juga dengan ulama, tiap minggu keluar masuk pondok pesantren, dengan santri, dengan ulama. Tapi ya itu waktu dirinya mau pulang pamit, Pak Kiai bertanya kabar mengenai PKI itu.

“Saya sampaikan tadi, Pak Kiai lahir saya tahun 61, PKI dibubarkan tahun 65-66, umur saya baru empat tahun. Beliau langsung kaget Astaghfirullah, bener Pak Presiden ya, kok saya nggak mikir seperti itu,” ungkap Presiden Jokowi menirukan respon dari Kiai dimaksud.

Menurut Presiden Jokowi, mungkin juga ada banyak kiai yang percaya mengenai itu tapi nggak berani bisik-bisik. Karena menurutnya, sembilan juta itu jumlah yang sangat banyak sekali.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here