Gus Baha: Orang Makan Bisa Terjebak pada Kesyirikan

1858
Gus Baha.

Jakarta, Muslim Obsession – Setiap Muslim sangat dianjurkan membaca ‘Basmalah’ sebelum memulai suatu aktivitas atau pekerjaan. Banyak penjelasan ulama tentang keutamaan membaca ‘Basmalah’.

Al-Quran, kitab suci umat Islam, dimulai dengan ‘Basmalah’. Tak heran jika para ulama memulai karyanya juga dengan mencantumkan ‘Basmalah’. Seperti halnya Kitab syarah Kasyifah as-Saja Fi Syarhi Safinah an-Naja yang ditulis oleh Syekh Allamah Muhammab bin Umar an-Nawawi al-Banteni yang juga dimulai dengan bacaan bismillah.

Basmalah atau Bismillahirrahmanirrahim mengandung banyak keutamaan, di antaranya sebagai bentuk isti’anah (meminta pertolongan) kepada Allah SWT dan memohon keberkahan dari-Nya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap perkara penting yang tidak diawali dengan Bismillahirrahmanirrahim, maka dia akan “terputus.” (HR. Ibnu Hibban dan selainnya)

KH Ahmad Bahauddin Nur Salim atau yang akrab disapa Gus Baha dalam sebuah ceramahnya menyatakan tentang pentingnya membaca ‘Basmalah” sebelum melakukan aktivitas. Misalnya pada saat makan atau minum.

Menurut Gus Baha, secara hukum fiqih, membaca ‘Basmalah’ tidak wajib. Tapi secara hukum tauhid, membaca ‘Basmalah’ itu wajib karena takutnya orang akan meyakini setiap makan pasti kenyang dan setiap minum pasti segar.

“Padahal ini yang menjadikan kita syirik karena kita percaya makan seolah-olah punya kekuatan luar biasa. Paham ya yang saya maksud? Makanya ‘Bismillah’ itu penting sekali,” ujar Gus Baha dalam ceramahnya yang dikutip Muslim Obsession dari akun @gusbahaonline, Rabu (1/7/2020).

Gus Baha menjelaskan, jangan pernah menganggap orang yang tidak punya uang pasti tidak aman, atau orang tidak makan pasti lesu. Umat Islam kerap mengatakan hal itu.

Pendapat ini lucu, menurut Gus Baha karena di sisi lain ada makhluk Allah yang tidak makan dan minum tapi hidup, dan tidak lesu, yakni malaikat.

“Jika ada yang protes, tapi itu kan beda Pak, malaikat sama manusia! Lah sekarang apa bedanya di mata Allah. Malaikat bisanya begitu juga karena kekuasaan Allah. Manusia bisa begini juga karena kekuasaanya Allah. Nggak ada bedanya semua ada dalam genggaman kekuasaan Allah,” jelasnya.

Dengan baca ‘Basmallah,’ tegas Gus Baha, seseorang akan memiliki pemahaman bahwa ia menjadi kenyang itu bukan karena makan dan minum, tapi itu karena kekuasaan Allah.

“Jika kita menganggap makan jadi sebab kita kenyang maka bisa terjebak pada kesyirikan. Karena yang membuat itu adalah Allah,” pungkasnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here