Gus Baha: Nasrani Ada Dua, yang Beriman dan yang Kafir

1599

Jakarta, Muslim Obsession – Sering kita mendengar sebutan kaum Nasrani atau Ahli Kitab. Namun sebutan kaum Nasrani kerap dicap sebagai kelompok yang buruk. Padahal Nasrani atau Ahli Kitab dalam Al-Quran itu ada juga mereka yang baik, dan beriman kepada Allah SWT.

KH. Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan terkait hal itu. Ia menyebut bahwa Nasrani dalam pemahaman Islam ada dua, yakni pertama adalah Nasrani yang percaya pada konsep Trinitas, dan Nasrani yang murni pengikut Nabi Isa AS.

“Nasrani yang menganut konsep Trinitas itu tidak percaya Nabi Muhammad. Tapi Nasrani yang murni pengikut Nabi Isa mereka percaya dengan Nabi Muhammad Saw dan beriman kepada Allah,” kata Gus Baha dalam sebuah ceramahnya di media sosial yang dikutip Muslim Obsession.

Baca juga: Ngaji Online Bagaimana Sanadnya? Berikut Penjelasan Gus Baha

Gus Baha mengatakan, kelompok Nasrani atau Ahli Kitab yang setia dan patuh pada kepada Nabi Isa dan percaya dengan Kitabnya, yakni Injil mereka adalah orang baik yang sama-sama beriman kepada Allah. Karena mereka percaya dengan penjelasan Kitab Injil bahwa setelah Isa akan ada Nabi terakhir yang diutus Allah, yakni Nabi Muhammad Saw.

Hal ini dibuktikan dengan kisah seorang Pedata Nasrani, Buhaira yang meyakini dan melihat langsung tanda-tanda Kenabian Muhammad saat Muhammad kecil dibawa oleh pamannya, Abu Thalib, berdagang ke Syam. Dalam perjalanan ke Syam ini, Muhammad bertemu dengan seorang pendeta Nasrani, Bahira (Buhaira).

Baca juga: Gus Baha: Vatikan Selalu Iri dengan Ibadah Haji

Buhaira sebagai seorang Nasrani yang menolak konsep Trinitas dan pengikut setia Nabi Isa percaya Muhammad sebagai Nabi terakhir karena tanda-tandanya begitu jelas, mulai dari awan yang selalu menaungi perjalanan Nabi, ranting-ranting pohon yang selalu bergeser menutupi Nabi, sampai tanda kenabian dipundak Rasulullah.

Maka setelah mengetahui tanda-tanda itu, Buhaira lalu menemui Abu Thalib. ”Apa hubunganmu dengan anak kecil itu?” Abu Thalib menjawab bahwa Muhammad adalah anaknya. Buhaira membantahnya, ”Ia bukan anakmu, dan semestinya anak itu tidak memiliki ayah yang masih hidup.” Abu Thalib menjadi, ”Ia keponakanku (anak saudaraku).” Ayahnya telah meninggal ketika ibunya masih mengandung.”

Buhaira berkata, ”Bawalah segera pulang anak itu, dan jagalah ia dari orang-orang Yahudi. Demi Allah, jika mereka melihatnya dan mengetahui anak itu seperti yang aku ketahui, maka mereka akan menyakitinya. Putra saudaramu ini akan mengemban tugas yang sangat agung.” Abu Thalib lalu membawa pulang Muhammad kembali ke Makkah. (Lihat Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, 1997, 1:219-220).

Baca juga: Gus Baha: Ada Adzab yang Lebih Mengerikan daripada Neraka

Dari situ jelas kata Gus Baha, bahwa Ahli Kitab kaum Nasrani dalam pandangan Islam itu ada yang baik dan beriman. Hal itu jelas Gus Baha disebutkan dalam Surat Al-Maidah ayat 82, bahwa Allah nanti akan menjadikan orang-orang Narani sebagai teman dekat dari umat Nabi Muhammad karena mereka beriman kepada Allah dan percaya pada Kenabian Muhammad.

۞ لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ ٱلنَّاسِ عَدَٰوَةً لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱلْيَهُودَ وَٱلَّذِينَ أَشْرَكُوا۟ ۖ وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُم مَّوَدَّةً لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱلَّذِينَ قَالُوٓا۟ إِنَّا نَصَٰرَىٰ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ

Arab-Latin: Latajidanna asyaddan-nāsi ‘adāwatal lillażīna āmanul-yahụda wallażīna asyrakụ, wa latajidanna aqrabahum mawaddatal lillażīna āmanullażīna qālū innā naṣārā, żālika bi`anna min-hum qissīsīna wa ruhbānaw wa annahum lā yastakbirụn.

Baca juga: Gus Baha: Yang Bilang Doa Tak Sampai ke Mayit Salah Besar

Terjemah Arti: “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya kami ini orang Nasrani”. Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri”

Namun kata Gus Baha, keterangan Nasrani atau Ahli Kitab dalam Al-Quran ini kerap disalah tafsirkan oleh kelompok Islam Liberal untuk dijadikan dasar menikah dengan orang Nasrani yang beda agama dalam Islam boleh. Padahal kata Gus Baha, Nasrani yang dimaksud dalam Al-Quran mereka yang percaya dengan kenabian Muhammad bukan Nasrani yang Trinitas. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here