Gus Baha: Lauk Paling Enak adalah Lapar

3869
Gus Baha. (Foto: narasi)

Jakarta, Muslim Obsession – Mendengarkan ceramah KH Bahauddin Nur Salim atau Gus Baha seolah seperti ada sesuatu yang baru tentang luasnya ilmu Islam. Sebab, Gus Baha selalu menghadirkan wacana keilmuan yang beda dengan cantolan kitab-kitab klasiknya.

Misalnya tentang ilmu makan, dan bagaimana seharusnya manusia mensyukuri nikmat dari Allah SWT. Islam kata Gus Baha, selalu mengajarkan kesederhanaan dan memandang sesuatu adalah bagian dari rahmat yang harus disyukuri. Itulah yang membuat Gus Baha sangat enjoy menikmati diri sebagai umat Islam.

“Kenapa kita menjadi enjoy dengan Islam, karena Islam adalah agama yang tidak bisa didekte dengan materi. Jadi misalnya anda ingin makan enak, pikiran banyak orang yang milenial, yang muda yang gaul pasti berpikirnya makan yang enak ya, yang disukai,” ujar Gus Baha dalam ceramahnya yang dikutip Muslim Obsession di akun Instagram @ngajigusbaha, Senin (15/2/2021).

Makanan yang disukai tentu jenisnya banyak, misalnya bakso Malang, sate, gulai, atau supbuntut dan lain-lain. Tapi kalau cara berpikir umat Islam yang masih original, yakni mereka para wali, konsep makan enak itu bukan yang disukai, tapi makan enak lauk terbaiknya adalah lapar.

“Kalau mereka (orang alim) ditanya ini dunia baru kesulitan makanan, baru resesi, cara makan enak gimana? Ya! Jawabnya gampang. Kalau kamu mau makan enak, ya nunggu sampai kamu lapar banget. Karena lauk paling enak adalah lapar,” ucap Gus Baha.

Gus Baha lalu menganalogikan orang yang sedang puasa. Mereka yang puasa ketika sudah menahan lapar seharian, maka ketika dia buka dihadapkan oleh makanan apa saja rasanya terasa enak. Makan tembe, dan segelas air putih pun terasa enak dam nikmat.

“Ya kaya kamu puasa liat tempe itu sesuatu yang luar biasa. Tapi kalau kamu nggak puasa tempe dan air putih itu biasa. Beda rasanya ketika kamu sedang puasa, tempe dan air putih menjadi sesuatu hal berharga. Anda akan lahab memakannya, karena apa? Lauk terbaik adalah lapar,” tegasnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here