Golok

3393

Seperti saat-saat Haji Mi’an rajin sholat Maghrib dan tampil ikut riungan sambil membagi-bagikan rokok, lalu meminta ijin pada Kiai Sidik (jika Kiai dari kampung seberang itu diundang untuk memimpin doa), Haji Mi’an akan berceramah sedikit sambil minta restu Kiai Sidik. Dari ceramahnya yang panjang itu, hanya satu baris kalimat inti yang ingin disampaikan Haji Mi’an kepada para jamaah riungan.

“Kalau yang jadi lurah orang dekat kan gampang. Kalau ada keluhan ingin ada pembangunan jalan kampung, kan mudah. Atau jika ada kegiatan pemuda, tinggal datang ke rumah. Itu kalau saya nanti jadi lurah. Sebab itu mohon doa dan dukungan dari kesepuhan dan semua warga Jeruk Asem,” begitulah kehadiaran Haji Mi’an yang tiba-tiba rajin datang ke mushola. Atau mendekati pemuda kampung dengan memberikan dua bola sepak.

Haji Mi’an juga jadi mendadak rajin menyumbang sedekah jariyah pada tiap malam Selasa yang diumumkan langsung lewat speaker mushola. Selebihnya, setelah Haji Mi’an tidak terpilih jadi lurah, Haji Mi’an seperti hilang ditelan bumi.

Tangan kanan Haji Manaf masih sibuk memegangi golok putih yang semalam sudah dia asah. Golok itu berlumuran darah hewan segar. Sementara di tangan kirinya menggenggam amplop putih berisi ‘uang salawat’ yang juga mulai dipenuhi bercak darah. Peci putih tidak lepas dari kepalanya. Sarung Haji Manaf digulung sampai ke lutut, tak peduli dengan peluhnya yang mulai menetes satu-satu.

“Kambing ini, kurban siapa?” kata Haji Manaf setengah berteriak, memecah keributan kecil.

Kirab kemudian angkat suara. “Itu kurban Haji Mi’an, Pak Haji!” katanya lebih tinggi dari suara Haji Manaf, karena dia dan sebelas orang lainnya tengah sibuk menahan kurban sapi yang masih sekarat di sebelah Haji Manaf.

Mendadak Haji Manaf menghentikan goloknya. Tidak jadi memotong kambing atas nama Haji Mi’an itu. Haji Manaf mencari-cari dan menemukan amplop ‘salawat’ yang tertuliskan dengan jelas: Haji Mi’an bin Mursalimi.

“Kenapa, Ji?” tanya Risin, saat melihat Haji Manaf tak jadi memotong.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here