Fenomena Ustadz Abdul Somad

1548

Beliau menolak karena memang sadar bahwa beliau bukan di bidang itu. Beliau ahli ceramah, dalam ilmu agama, diterima luas dan memungkinkan untuk menang. Tapi beliau sadar terpilih bukan tujuan dalam berpolitik. Modal politik juga bukan hanya baik (kredibilitas). Tapi juga tak kalah pentingnya adalah kesesuaian dan kapabilitas.

Tidak kalah pentingnya politik harus tetap menjaga kepentingan bangsa dan umat yang besar. Dan sudah pasti kepentingan umat dan bangsa terbesar saat ini adalah tetap terjaganya kesatuan dan kebersamaan untuk membangun negara dan bangsa yang kuat dan menang.

Dan sebagaimana kata beliau, keikutsertaan semua elemen bangsa dalam membangun bangsa ini tidak harus lewat satu pintu. Bukan hanya pintu politik. Tapi melalui banyak pintu. Biarlah beliau tetap menjadi suluh (lentera) umat dalam dakwah dan pendidikan. Sementata yang lain ada ahlinya.

Kira-kira persis seperti pesan Nabi Ya’qub AS kepada putra-putranya: “masuklah dari pintu-pintu yang berbeda”.

Semoga Ustaz Abdul Somad selalu dijaga dalam keistoqamahannya. Semoga Indonesia menemukan pemimpin yang berkapasitas untuk mendayuhnya ke pulau idamannya. Negara yang berkarakter: baldatun thoyyibatun wa Rabbun Ghafur.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here