Empat Wanita Mulia yang Menemani Detik-detik Kelahiran Nabi

2874

“Siapa engkau?” tanya Aminah kepada wanita pertama tersebut.

“Kenalkan, aku adalah Hawa istri Nabi Adam as., ibunda seluruh umat manusia. Aku diperintahkan Allah untuk menemanimu,” jawab wanita pertama tersebut.

Wanita kedua juga mendekat kepada Aminah. Ia kurang lebih sama menyampaikan pujian kepada Aminah, sebagaimana wanita pertama. Tidak ada di dunia ini wanita yang mendapatkan kemuliaan dan keberuntungan dari pada Aminah. Aminah mengandung Nabi Muhammad, seorang yang begitu istimewa, mulia, agung, cerdas, dermawan, dan sangat berwibawa.

Setelah ditanya Aminah, wanita kedua menjawab kalau dirinya adalah Sarah, istri Nabi Ibrahim. Ia juga diperintah Allah untuk menemani proses kelahiran Rasulullah Muhammad. Sarah kemudian duduk di sebelah kiri Aminah.

Giliran wanita ketiga yang menghampiri Aminah. Ia menyebut kalau Aminah begitu beruntung karena telah mengandung kekasih Allah. Setelah menyampaikan pujiannya, ia kemudian duduk di belakang Aminah.

Lagi-lagi Aminah bertanya siapa gerangan wanita ketiga tersebut. Wanita tersebut kemudian menjawab kalau dirinya adalah Asiyah binti Muzahim. Ia juga diutus Allah untuk menemani Aminah.

Kini wanita terakhir yang maju mendekat Aminah. Sama seperti wanita-wanita sebelumnya, wanita keempat ini juga menyanjung Aminah sebagai wanita yang sangat beruntung karena telah mengandung Nabi Muhammad. Seseorang yang dianugerahi Allah banyak mukjizat. Seseorang yang menjadi junjungan seluruh penghuni bumi dan langit.

Wanita keempat lalu duduk di depan Aminah. Aminah semakin kagum karena wanita keempat ini lebih anggun, berwibawa, dan cantik. Ia meminta agar Aminah untuk tersenyum, tidak lagi menangis.

“Sesungguhnya aku adalah Maryam binti Imran, ibunda Nabi Isa as.,” kata wanita keempat tersebut menjawab pertanyaan dari Aminah.

Aminah menjadi tenang dan damai setelah ditemani oleh wanita-wanita mulia tersebut. Pada saat tanda-tanda kelahiran sudah dirasakan, Aminah menyandarkan tubuhnya kepada empat wanita utama tersebut.

Wallahu A’lam bish Shawab..

(Vina – Dikutip dari NU Online)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here