Dituding Tolak UAS, Ini Penjelasan PBNU

1828
UAS
Ustadz Abdul Somad L.c, MA. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Muslim Obsession – Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) mengklarifikasi penolakan ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) yang disebut dilakukan oleh Banser.

PBNU menegaskan penolakan itu tidak ada kaitannya dengan pribadi UAS, melainkan terhadap organisasi masyarakat (ormas) yang sudah dibubarkan pemerintah.

“Saya kira itu bukan ancaman. Saya cari infonya panitianya, itu terkait unsur ormas yang dibubarkan oleh pemerintah,” kata Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Masduki Baidlowi saat dihubungi, Selasa (4/9/2018).

Hanya saja info itu dipelintir seolah-olah pihak NU yang melarang UAS. Masduki juga menegaskan, penolakan ceramah UAS tidak ada kaitannya dengan pemilihan presiden (pilpres). Sebab, menurut dia, penolakan itu lebih pada persoalan masalah politik ideologi, terkait wacana NKRI, kebangsaan, serta berhadapan dengan ormas yang dibubarkan pemerintah.

“Saya ingin tegaskan yang terpenting UAS itu saudara kita. Dia juga dari kalangan nahdliyin. Itu bukan semata-mata UAS-nya,” ujar dia.

Masduki menegaskan, selama ini UAS diterima baik di kalangan nahdliyin. Ia beranggapan permasalahan UAS berkaitan dengan pihak yang berusaha memanaskan suasana dan politik, karena ada agenda lain dengan menggunakan ormas yang dilarang pemerintah.

UAS mengaku menerima pelbagai ancaman dari pihak-pihak tertentu, sehingga terpaksa membatalkan rencana ceramahnya di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta. Melalui akun Instagram-nya, lulusan S-1 Universitas al-Azhar (Mesir) itu memaparkan alasan-alasannya.

“Beberapa ancaman, intimidasi, pembatalan, dan lain-lain terhadap taushiyah di beberapa daerah seperti di Grobogan, Kudus, Jepara dan Semarang. Beban panitia yang semakin berat. Kondisi psikologis jamaah dan saya sendiri,” demikian pernyataan UAS melalui media sosial, Senin (3/9).

“Maka, saya membatalkan beberapa janji di daerah Jawa Timur, Yogyakarta: (jadwal-jadwalnya) September di Malang, Solo, Boyolali, Jombang, Kediri; Oktober di Yogyakarta; Desember janji dengan Ustadz Zulfikar di daerah Jawa Timur,” paparnya lagi.

Lulusan S-2 Darul Hadits El-Hassania (Maroko) itu juga meminta maaf kepada seluruh kaum Muslimin yang merasa dirugikan dengan adanya pembatalan tersebut. Ketika ditanyai langsung, dia enggan menyebutkan pihak-pihak mana yang mengintimidasinya. Hanya saja pihaknya menyayangkan pelbagai kejadian penolakan atas dakwah Islam.

“Kita bukan sedang perang melawan Israel. Wong cuma ceramah kok,” jelasnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here