Didaftarkan Sejak 3 SD, Singgit jadi Jamaah Haji Termuda Asal Pamekasan

651
Singgit (Foto: Kemenag)

Jakarta, Muslim Obsession – Hotel Mather Al-Thaiba (2) yang berada di sektor 3 Daerah Kerja Madinah Al Munawarah, kedatangan 450 orang jamaah haji asal Pamekasan, Madura yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 11 embarkasi Surabaya.

Di antara jamaah haji asal Pamekasan, Madura, lainnya, Singgit terlihat berbeda, ia masih terlihat sangat muda, sementara jamaah lainnya sudah berumur bahkan memasuki usia senja.

Di usianya yang baru 17 tahun ia berkesempatan menunaikan ibadah haji bersama kedua orangtuanya. Dia sudah didaftarkan ibunya untuk berhaji pada usia 9 tahun, ketika kelas 3 SD.

Saat ini, Singgit yang pandai bahasa Arab tengah menempuh pendidikan di pesantren Gontor, Jawa Timur.

“Alhamdulilah bahagia (pergi haji). Untuk ibadah ini, saya izin sekolah selama dua bulan,” kata pemuda yang memiliki nama lengkap Mohammad Al-Jufri Ahyi Singgit, Rabu (10/7).

Singgit mengaku ingin sekali berkuliah di Kota Madinah. Pasalnya, dari kota inilah lahir ulama-ulama besar dunia. Dia mengatakan, cita-citanya adalah menjadi ‘pelurus umat’.

Kepada anak-anak muda Indonesia, Singgit berpesan untuk bisa membahagiakan orang tua.

“Jadilah orang yang selalu mencari ridha Allah, membahagiakan orang tua, bisa meluruskan umat,” kata Singgit, seperti diberitakan Kemenag, Kamis (11/7/2019).

Orangtua Singgit adalah pegawai swasta. Ibu Singgit, Suhartini, sudah tiga kali naik haji. Suhartini mengatakan, kemampuannya untuk membawa Singgit ke tanah suci adalah “pertolongan dan ridha dari Allah.”

Putra pertama Suhartini telah meninggal dunia. Sehingga Singgit kini adalah anak satu-satunya.

“Saya berdoa buat Singgit semoga jadi anak yang soleh, punya ilmu, sukses, dan diridhai Allah,” kata Suhartini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here