Diarsiteki Non-Muslim, Masjid Istiqlal Dikagumi Raja Salman

3762
friedrich-silaban
Friedrich Silaban

Arsitek Masjid Istiqlal Beragama Kristen

Bung Karno memimpin para arsitek dan ulama terkenal dalam posisi ini. Mereka di antaranya Ir. Roeseno, Ir. Djuanda, Ir. Suwardi, Ir. R. Ukar Bratakusumah, Rd. Soeratmoko, H. Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), H. Abu Bakar Aceh, dan Oemar Husein Amin.

Sayembara berlangsung mulai tanggal 22 Februari 1955 sampai dengan 30 Mei 1955 diikuti 30 peserta. Dari jumlah tersebut, 27 peserta menyerahkan sketsa dan maketnya, dan hanya 22 peserta yang memenuhi persyaratan lomba.

Jumlah tersebut menyusut usai dewan juri melakukan peniliaan untuk menetapkan 5 nominator pemenang pada tanggal 5 Juli 1955. Kelima peserta tersebut adalah

  • Pemenang Pertama: Fredrerich Silaban dengan disain bersandi “KETUHANAN”
  • Pemenang Kedua: R. Utoyo dengan disain bersandi “ISTIGFAR”
  • Pemenang Ketiga: Hans Gronewegen dengan disain bersandi “SALAM”
  • Pemenang Keempat: 5 orang mahasiswa ITB dengan disain bersandi “ILHAM”
  • Pemenang Kelima: adalah 3 orang mahasiswa ITB dengan disain bersandi “KHATULISTIWA” dan NV. Associatie dengan sandi “LIMA ARAB”

Sebagai pemenang pertama, F. Silaban menerima sebuah medali emas 75 gram dan uang Rp. 25.000. Pemenang kedua, ketiga, dan keempat diberikan hadiah. Dan seluruh peserta mendapat sertifikat penghargaan.

Sang pemenang, Friedrich Silaban adalah arsitek yang beragama Kristen. Dia anak dari pasangan suami istri Jonas Silaban Nariaboru yang juga berprofesi sebagai pendeta. Untuk menyempurnakan rancangan Masjid Istiqlal, F Silaban mempelajari tata cara dan aturan orang muslim melaksanakan shalat dan berdoa selama kurang lebih 3 bulan. Ia juga banyak mempelajari referensi masjid-masjid di dunia.

Karena kepiawaian dan kerja kerasnya membuat arsitektur Masjid Istiqlal, F Silaban pun dijuluki Presiden Soekarno sebagai “By the grace of God”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here