Dai Muda Diharapkan Mampu Sebarkan Islam Moderat

960
Penghafal Quran
Penghafal Quran (Photo: Ilustrasi)

Jakarta, MuslimObsession.com – Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) menggelar Audisi Dai Muda Indonesia (Adami) 2017 dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2017. Hadir pada acara itu Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Romahurmuziy, yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina Madani.

Adami 2017 digelar dengan maksud agar pada Dai muda dapat turut membendung radikalisme dan menyebarkan Islam moderat.

Hal itu ditegaskan Sekretaris Umum Madani, Syarifuddin, di sela-sela acara penyerahan hadiah Adami 2017 di Pondok Pesantren Daarul Rahman, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad (22/10/2017).

“Ini juga untuk membendung radikalisme. Itu realitas masa depan kita itu di situ. Karena itu, makanya yang kita didik anak-anak muda,” kata Syarifuddin.

Tampil sebagai juara dalam kegiatan yang diikuti ratusan peserta itu adalah Shivia Maryam. Peserta berusia 20 tahun itu berhak mendapatkan hadiah umrah.

Sementara itu, Romahurmuziy mengingatkan bahaya radikalisme bagi generasi bangsa. Ia pun meminta para dai muda untuk terus mewacanakan pemahaman agama yang moderat.

“Radikalisme berbasis agama adalah radikalisme paling berbahaya karena yang dijanjikan oleh agama adalah surga dan keabadian. Karena itu kita harus sama-sama mewacanakan pemahaman agama moderat,” ungkap Romi.

Sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia, lanjut Romi, Indonesia wajib terus mewacanakan Islam moderat ini. Bahkan bila perlu harus mengekspor ke seluruh belahan dunia Islam lainnya, sehingga agama hadir sebagai pendamai, bukan justru malah membuat ramai.

“Saya ingin juga mengajak kepada saudara kita yang masih memiliki pemahaman bahwa NKRI ini tidak lagi final dan kemudian bisa diganti atas dasar ajaran Islam dengan khilafah, maka marilah kembali kepada ajaran Islam yang wasathiyah, yang tengah-tengah, yang moderat, yang merangkul bukan memukul,” ujar Romi.

Romi juga menyoroti pentingnya konten dakwah bagi generasi saat ini. Menurutnya, generasi milenial di era sekarang lebih membutuhkan bahasa-bahasa yang lebih mudah diterima saat menyampaikan ceramahnya.

“Kita berharap dengana adanya audisi dai muda ini bisa menghasilkan generasi-generasi pejuang di tengah ancaman yang hari ini kita hadapi bersama di Indonesia,” tandasnya. (Fath)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here