Daftar Negara yang Asetnya Diambil China Karena Gagal Bayar Utang

776
China
China (Foto: Anadolu Agency)

Jakarta, Muslim Obsession – China gemar menawarkan utang kepada negara-negara berkembang untuk mendonkrak perekonomian dalam jumlah triliunan. Namun tidak semua negara yang berutang ke China punya nasib baik. Ada di antara mereka gagal bayar utang, dan harus menerima asetnya diambil.

Seperti halnya kabar dari Negara Afrika Timur, Uganda. Negeri ini ternyata terjerat utang dari China, namun tidak mampu bayar. Akibatnya, Uganda harus menyerahkan aset negaranya, yakni Bandara Internasional Entebbe kepada China.

Ternyata Uganda bukanlah negara satu-satunya. Masih banyak yang lain dengan nasib yang sama. Berikut daftar negara yang terjerat utang China dan tak mampu bayar.

1. Sri Lanka

Sri Lanka harus merelakan pelabuhan dan bandara miliknya dikelola oleh China. China diketahui membiayai proyek pelabuhan Hambantota yang terletak di pantai Selatan Sri Lanka melalui bantuan utang sebesar US$ 1,5 miliar. Bantuan tersebut diberikan pada tahun 2010.

Namun, pada 2017 Sri Lanka harus merelakan pelabuhan tersebut kepada China karena tidak mampu membayar utangnya. Keputusan tersebut dilakukan dengan menandatangani kontrak untuk melayani perusahaan milik negara China selama 99 tahun.

Pasalnya, kala itu Sri Lanka tercatat memiliki utang sebesar US$ 8 miliar kepada China. Bila dihitung, untuk membayar utang luar negeri kepada China dan negara lain akan menghabiskan 94% dari produk domestik bruto (PDB) Sri Lanka.

2. Zimbabwe

Seperti diketahui, sejak 1998, Zimbabwe mengirim pasukan dan membeli peralatan dari China untuk membantu Presiden Laurent Kabali melawan pemberontak Uganda dan Rwanda.

Untuk membiayai semua aktivitas tersebut, Zimbabwe harus berutang kepada China dengan akumulasi nilai hingga mencapai US$ 4 juta atau Rp 54,8 triliun (kurs Rp 13.700).

Namun, akibat tak bisa mengelola utangnya dengan baik, Zimbabwe tidak bisa membayar utang dan akhirnya harus mengikuti keinginan negeri tirai bambu tersebut dengan mengganti mata uangnya menjadi yuan sebagai imbalan penghapusan utang.

Hal itu berlaku sejak 1 Januari 2016 setelah tidak mampu membayar utang jatuh tempo pada akhir Desember 2015. Termasuk Angola yang juga tak mampu bayar ke China dan mengganti mata uangnya jadi Yuan.

3. Nigeria

Kegagalan atau bangkrut juga dirasakan Nigeria di mana model pembiayaan melalui utang yang disertai perjanjian merugikan negara penerima pinjaman dalam jangka panjang. China mensyaratkan penggunaan bahan baku dan buruh kasar asal China untuk pembangunan infrastruktur di Negeria.

Mereka membangun proyek infrastrukturnya lewat utang, akhirnya mereka tidak bisa bayar utang. Infrastrukturnya akhirnya diambil alih China.

4. Uganda

China diduga telah mengambil alih Bandara Internasional Entebbe Uganda di Afrika Timur. Hal itu dilakukan karena pemerintah Uganda dikabarkan gagal bayar utang ke China.

Dikutip dari Economic Times, Senin (29/11/2021), Pemerintah Uganda telah mendapatkan pinjaman dari Bank Exim China sebanyak US$ 207 juta untuk memperluas Bandara Internasional Entebbe.

Pinjaman tersebut memiliki jangka waktu 20 tahun termasuk masa tenggang tujuh tahun. Pembayaran utang itu tersendat karena kabarnya pihak bandara tengah krisis.

Meski demikian, Presiden Uganda, Yoweri Museveni kabarnya telah mengirim delegasi ke China untuk negosiasi ulang utang. Namun, ini bukan pertama kalinya Uganda menegosiasikan utang. Pada Maret 2021, Uganda juga pernah melakukan hal serupa. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here