Covid-19 Melonjak, Muhammadiyah Serukan Bendera Setengah Tiang

519
Abdul_Mu'ti (Foto: Istimewa)

Jakarta, Muslim Obsession – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyerukan agar Indonesia mengibarkan bendera merah putih setengah tiang sebagai simbol ungkapan belasungkawa atas banyaknya pasien yang meninggal akibat virus corona (Covid-19) di tahun 2021 ini.

Abdul juga menilai tahun 2021 ini disebut sebagai tahun duka cita bagi Indonesia. Ia menduga jumlah pasien yang wafat akan terus meningkat. Kondisi itu makin mengkhawatirkan dengan terbatasnya fasilitas kesehatan belakangan ini.

“Jika memang keadaan tidak membaik, tidak ada salahnya apabila bangsa Indonesia mengibarkan bendera merah putih setengah tiang sebagai ungkapan belasungkawa,” kata Abdul dalam akun Twitter resminya @Abe_Mukti yang sudah diizinkan dikutip, Rabu (7/7).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal mengatakan pihaknya menyerukan untuk memperbanyak doa dan selawat di tengah lonjakan kasus Covid-19. Ia menyebut pandemi harus menjadi sebuah renungan dan upaya mendekatkan diri kepada tuhan.

“Kalau kita dengan cara menyelenggarakan doa munajat selawat nariyah. kita harus senantiasa berprasangka baik kepada Allah. Mungkin dengan hikmah ini kita lebih dekat lebih takut dengan kematian sehingga kita jadi lebih banyak membaca Quran, berbuat baik,” ucap Helmy Selasa (6/7).

Helmy mengatakan, kenaikan kasus kematian akibat virus Covid-19 juga harus dijadikan cambuk untuk masyarakat. Ia menyebut, masyarakat harus taat pada protokol kesehatan.

Selain itu, ia juga mendorong agar pemerintah lebih aktif dalam melakukan upaya pencegahan penularan virus Covid-19. Sebab semakin hari, kata dia, orang yang terkonfirmasi terpapar virus Covid-19 terus mengalami penambahan yang signifikan.

“Pemerintah harus terus melakukan upaya-upaya, ikhtiar yang lebih aktif lagi terkait penyediaan oksigen misalnya, vaksinasi, harus ambil langkat terobosan ya biar cepat,” kata dia.

Dihubungi terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis mengatakan semua punya ekspresi untuk merespons kondisi pandemi saat ini. Namun, ia menyebut pihaknya akan memperbanyak zikir.

Selain itu, ia juga mengatakan, situasi saat ini harus dimaknai dengan rasa syukur atas kesehatan yang diberikan oleh tuhan sebelum adanya pandemi.

“Monggo yang lain mau setengah tiang, mau apa. kalau MUI ya zikir dan istigasah. zikir dan mohon ampun, pertolongan pada Allah,” ucap dia.

“Kalau memang adanya berita kematian, memang udah nyampe pada umurnya. Kalau kita kekurangan oksigen, Alhamdulillah kalau sehat oksigen gratis. Kalau kita hitung per oksigen 25 ribu, kita butuh 2.880 liter, itu berarti sangat murah. Jadi kondisi ini, wabah, memperbanyak kita syukur kepada Allah. nikmat sehat,” jelas dia. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here