Cinta Islam, Jokowi Pilih Pendamping Ulama

1094

Ketika umat Islam dihadapkan pada situasi terkotak-kotak, misalnya, Kiai Ma’ruf harus tampil sebagai sosok yang menyatukan. Dalam konteks ini, sabda Rasulullah Saw. bahwa mukmin yang satu dengan yang lainnya adalah saudara, mesti benar-benar dikawalnya agar tercipta ukhuwah islamiyah.

Kendati demikian, Kiai Ma’ruf juga tegas melempar kritik kepada suatu kelompok yang menamakan dirinya sebagai Muslim, tetapi berulah tak pantas laiknya seorang Muslim bahkan cenderung mengancam keutuhan NKRI. Dalam konteks inilah, Obsession Media Group (OMG) memberikan anugerah Lifetime Achievement di ajang Obsession Award 2018 pada 23 Maret 2018 lalu.

Keberpihakannya pada ideologi Pancasila sangat jelas. Pada sejumlah kesempatan, ia berulang kali menegaskan bahwa pembahasan Islam dan negara di tanah air telah usai. Baginya, Pancasila adalah solusi kebangsaan atau hulul wathaniyah yang menjadi titik kesepakatan dan kompromi dalam berbangsa dan bernegara. Bahkan, roh agama menjadi kekuatan besar yang mengilhami kelahiran Pancasila itu.

Mantan Ketua Komisi Fatwa MUI ini juga dikenal dekat dengan masyarakat. Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi, Banten, ini dikenal sebagai kiai yang moderat, pemikir, ramah, dan sejuk. Kendati demikian, ia juga tegas dalam memegang prinsip, terlebih yang terkait dengan syariat Islam. Jauh sebelum menjadi pimpinan tertinggi di MUI, ia dikenal sebagai ulama ahli fiqh yang disegani.

Selain menjadi Ketua Umum MUI, Kiai Ma’ruf juga menduduki jabatan tertinggi di Nahdlatul Ulama (NU). Di Ormas Islam terbesar di tanah air ini, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2007-2014) tersebut juga menjabat Rais ‘Am atau Ketua Umum dalam arti sebenarnya untuk periode 2015-2020. Sebuah posisi yang membuatnya menjadi ulama paling dihormati di kalangan Nahdliyin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here