Cermin Hati di Otakku

876

“Tidak Mbak maaf, saya cari yang bentuknya hati.” Dengan ketus aku melanjutkan langkah menuju pintu keluar. Tapi jengkelnya perempuan itu masih saja memanggilku.

“Ada apa lagi Mbak? Saya kan sudah bilang, saya cari cermin yang…”

“Nggak Mas. Bukan itu.” Jawab perempuan itu memotong kalimatku yang belum rampung. Dia menunjuk ke arah tangan kananku.

“Astagfirullah, maaf Mbak saya lupa. Ini tadi kebawa.” Aku tersenyum malu. Ternyata dari tadi tanganku masih menggenggam ikat rambut yang kujatuhkan beberapa menit lalu. Perempuan itu menghela nafas. Matanya sedikit sinis saat meraih kemasan plastik transparan dari tanganku. Aku keluar mendekati motor. Ah. Baru saja wajahku seperti ditinju-tinju. Aku tutup kaca helmku. Lalu tancap gas pulang ke rumah.

Mataku menatap nanar langit-langit kamar. Menyisir setiap sudut ruang. Aku tak percaya tempurung kepalaku hanya teriisi oleh “cermin hati berwarna pink”. Seperti hariku telah dikutuk oleh benda itu. Apa oleh pemiliknya? Latifah?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here