Cerita Mahasiswa Muslim Jadi Dokter Berhijab di New York

1799
Dokter Berhijab di New York (Foto: About Islam)

New York, Muslim Obsession – Sebagai mahasiswa kedokteran tahun keempat yang telah mengenakan hijab sejak kelas delapan, Yssra Soliman takut pasien akan menolak perawatannya karena pakaian dan agamanya. Tapi ketika dia berpikir ketakutannya tersebut, dia justru terkejut.

“Orang-orang akan mencoba berbicara dengan saya dalam bahasa Spanyol, orang-orang bertanya apakah saya Yahudi orang-orang benar-benar tidak tahu apa latar belakang saya,” kata seorang mahasiswa di Einstein College of Medicine Soliman, seperti dikutip AboutIslam, Kamis (1/11/2018).

Islam melihat hijab, kata dia, sebagai pakaian wajib, bukan simbol agama yang menampilkan afiliasi seseorang. Namun, Soliman mengaku itu bukanlah pilihan yang mudah dalam setiap hari praktik menjadi dokter di New York.

“Mengenakannya tidak selalu mudah di New York. Hijab saya adalah identitas saya sebagai individu yang punya hak yang sama untuk bisa berkarya dan bekerja,” jelasnya.

Terkadang, dengan hijabnya, dia juga mendapatkan pengalaman-pengalaman yang unik dan seru.

“Seorang ibu pasien menghentikan saya dan dia adalah orang Yahudi Hasid dan berkata, saya sangat bangga dengan Anda sebagai seorang gadis Yahudi yang bekerja sangat keras untuk menjadi seorang dokter,” ungkapnya.

“Saya harus mengatakan padanya bahwa saya bukan orang Yahudi, saya Muslim dan orang tua saya beremigrasi dari Mesir. Dia hanya tertawa dan berkata saya masih sangat bangga padamu,” tambahnya. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here