Cerita Anies tentang Sepeda Onthel Kakeknya

883
Anies Baswedan berbagi kisah sepeda onthel milik kakeknya. (Foto: IG)

Muslim Obsession – Kecintaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada sepeda, ternyata bukan ‘ujug-ujug’. Ada kisah yang membungkus cinta Anies, hingga ia pun berniat kembali menggowes sepeda kenangannya.

Melalui akun instagramnya, Anies berkisah tentang sepeda onthel yang pernah digowesnya saat kuliah di Yogyakarta. Menyematkan dua foto, Anies berbagi kenangan saat menghabiskan masa kecil dan remaja di Kota Gudeg itu.

Foto kiri adalah keseharian di masa kecil. Saat itu, kami tinggal bersama kakek-nenek di Taman Yuwono no 19, jl Dagen. Sepeda Ibu itu dipasangi bangku utk anak, lalu Ayah ajak saya keliling sekitar Malioboro hingga alun-alun utara Yogya hampir setiap sore. Buat anak kecil itu jadi pengalaman tak terlupakan. Semasa TK kegiatan jalan-jalan sore ini rutin dikerjakan.

Foto kanan adalah sepeda onthel kakek yg lalu dipakai ayah, dan saya pakai juga di tahun pertama kuliah di Yogya. Dulu ayah dan ibu sehari-hari bersepeda ke kampus jika akan mengajar. Sampai kemudian mereka pindah pakai vespa. Sepeda Ayah lalu dipakai bergantian di rumah. Hingga saya pakai saat awal-awal kuliah. Ketika sudah aktif sekali di kampus, saya pakai vespa ayah untuk kegiatan sehari-hari.

Setelah saya tinggal di Jakarta, sepeda onthel ini masih tersimpan di rumah Ibu, kemarin ketika pulang ke Yogya dibersihkan dan coba digowes lagi. Sepeda tua ini masih berfungsi baik, hanya perlu diminyaki rantainya.

Sudah lebih dari 70 tahun sepeda ini bergerak di aspal di Yogya, bagaimana kalau kita bawa keliling di Jakarta? Setuju…?

Tawaran Anies sontak dibanjiri komentar followers-nya. Uniknya, komentar netizen saling bersahutan, mengatakan setuju dan keberatan.

Sebagian netizen setuju rencana Anies dan itu hampir dipastikan warga Jakarta. Sebagian lainnya keberatan dan berharap sepeda onthel tetap di Yogyakarta. Komentar ini datang dari netizen asal Yogya.

“Biarlah tetap di Yogyakarta pak anis, karena saya warga Yogyakarta,” tulis @widiya23juni.

“@widiya23juni gantian lah di DKI, DIY kan udah,” sahut @thyas1904.

“@aniesbaswedan ayo pak sepedaan dijogja ada rutin tiap jumat terakhir setiap bulan (jogja last friday ride) gowes malam keliling kota.. Atau setiap selasa wage pak seputaran malioboro.. Kami tunggu sir,” tulis netizen lagi, dan pastinya orang Yogyakarta.

Akh..ada-ada saja netizen. (Fath)

View this post on Instagram

Foto kiri adalah keseharian di masa kecil. Saat itu, kami tinggal bersama kakek-nenek di Taman Yuwono no 19, jl Dagen. Sepeda Ibu itu dipasangi bangku utk anak, lalu Ayah ajak saya keliling sekitar Malioboro hingga alun-alun utara Yogya hampir setiap sore. Buat anak kecil itu jadi pengalaman tak terlupakan. Semasa TK kegiatan jalan-jalan sore ini rutin dikerjakan. Foto kanan adalah sepeda onthel kakek yg lalu dipakai ayah, dan saya pakai juga di tahun pertama kuliah di Yogya.⁣ Dulu ayah dan ibu sehari-hari bersepeda ke kampus jika akan mengajar. Sampai kemudian mereka pindah pakai vespa. Sepeda Ayah lalu dipakai bergantian di rumah. Hingga saya pakai saat awal-awal kuliah. Ketika sudah aktif sekali di kampus, saya pakai vespa ayah untuk kegiatan sehari-hari.⁣ ⁣ Setelah saya tinggal di Jakarta, sepeda onthel ini masih tersimpan di rumah Ibu, kemarin ketika pulang ke Yogya dibersihkan dan coba digowes lagi. Sepeda tua ini masih berfungsi baik, hanya perlu diminyaki rantainya.⁣ ⁣ Sudah lebih dari 70 tahun sepeda ini bergerak di aspal di Yogya, bagaimana kalau kita bawa keliling di Jakarta? Setuju…?

A post shared by Anies Baswedan (@aniesbaswedan) on

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here