Catat! Ini 10 Bacaan Dzikir yang Biasa Dibaca Imam Al Ghazali

13909

Jakarta, Muslim Obsession – Membahas Imam Al-Ghazali memang tak ada habisnya. Sebab ilmu dan karya-karyanya begitu luas, sehingga banyak orang ingin mempelajari makna dan kedalaman ilmu dari ulama besar yang dijuluki Hujjatul Islam tersebut.

Sebagai ulama besar dan seorang tokoh tasawuf yang banyak sekali menguasai cabang ilmu, Imam Al-Ghazali tentu punya banyak amalan yang kerap ia lakuni sebagai bentuk ketaatan dan kepasrahan kepada Allah, sehingga dalam menjalankan laku hidupnya selalu medapat bimbingan, perlindungan dan keberkahan dari Allah.

Dalam dalam satu kitab karya terbaiknya, yakni Bidayatul Hidayah, Imam Al-Ghazali menuliskan 10 bacaan dzikir yang ia baca sebagai wiridan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

وَلْيَكُنْ مِنْ تَسَابِيْحِكَ، وَأَذْكَارِكَ عَشْرُ كَلِمَاتٍ

Artinya, “Hendaknya tasbih-tasbihmu dan zikir-zikirmu terdapat sepuluh kalimat,” yaitu:

1.

لَا إِلهَ إِلَّا الله، وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، لَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِى وَيُمِيْتُ، وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْر، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ

Lâ ilâha illallah, wahdahu lâ syarîka lah, lahul mulku, lahul hamdu, yuhyî wa yumîtu, wa huwa ‘alâ kulli syay`in qadîr.

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia yang menghidupkan dan mematikan, Dia maha hidup tidak mati, kebaikan ada di kekuasaan-Nya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Baca juga: Nasihat Imam Al-Ghazali Tentang Adab Bersedekah Agar Terhindar dari Riya

2.

لا إله إلا الله الملك الحق المبين

Lâ ilâha illallahul malikul haqqul mubîn.

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah yang maha menjadi raja, maha benar, maha menjelaskan.”

3.

لَا إِلَهَ إِلَّا الله الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ، رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيْزُ الْغَفَّارُ

Lâ ilâha illallahul wâhidul qahhâr, rabbus samawâti wal ardhi wa mâ bainahumal ‘azîzul ghaffar.

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah yang esa dan maha perkasa, Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya yang maha perkasa lagi maha pengampun.”

Baca juga: Tiga Tingkatan Puasa Menurut Imam Ghazali

4.

سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلهِ، وَلَا إِلهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Subhânallah, wal hamdu lillah, wa lâ ilâha illallah, wallahu akbar, wa lâ haula wa lâ quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhîm.

Artinya, “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah.”

5.

سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ

Subbûhun quddûsur rabbul malâikati war rûh.

Artinya, “Maha suci, maha qudus, tuhan sekalian malaikat dan ruh (Jibril).”

6.

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ

Subhânallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhîm.

Artinya, “Maha suci Allah dengan memuji-Nya, dan maha suci Allah yang maha agung.”

Baca juga: Shalat Khusyuk Menurut Imam Al-Ghazali

7.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَا اللهُ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ، وَأَسْأَلُهُ التَّوْبَةَ وَالْمَغْفِرَةَ

Astaghfirullahal ‘azhîm al-ladzi lâ ilâha illallah huwal hayyul qayyum, wa as’aluhut taubah wal maghfirah.

Artinya, “Aku memohon ampun kepada Allah yang maha agung, yang tiada tuhan selain Allah, Dia yang maha hidup dan yang berdiri sendiri, aku memohon tobat dan ampunan.”

8.

اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا رَادَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Allahumma laa mani’a lima a’thoita wa laa mu’thiya lima mana’ta, wa laa rodda lima qodhoita wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.

Artinya, “Ya Allah, tidak ada yang bisa mecegah apa yang Engkau berikan, tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau cegah, tidak ada yang dapat menolak apa yang Engkau tetapkan, dan tidak bermanfaat kekayaan/kemuliaan (bagi orang yang memilikinya), hanya dari-Mu kekayaan/kemuliaan itu.”

Baca juga: Kelebihan Imam Ghazali Menurut Gus Mus

9.

اَللَّهُمَّ صَلَّى عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahumma shalli ‘alâ Muhammadin, wa ‘alâ âli Muhammadin wa shahbihi wa sallim.

Artinya, “Ya Allah curahkanlah rahmat atas Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarga serta sahabatnya, juga curahkanlah keselamatan.”

10.

بِسْمِ اللهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

BismillahilLadzi laa yadhurru ma’asmihi syai`un fil ardhi wa lâ fis samâ`i wa huwas samI’ul ‘alîm.

Artinya, “Dengan menyebut nama Allah, yang dengan nama-Nya tidak ada yang dapat mencelakai segala sesuatu di bumi dan langit, Dia-lah yang maha mendengar lagi maha mengetahui.”

Wirid-wirid di atas mungkin sebagiannya mungkin sudah kerap terdengar atau dibaca. Jika memang tidak dapat mengamalkan semuanya, mungkin kita dapat mengamalkannya sebagian terlebih dahulu. Sebagaimana dalam kaidah fiqih, “Sesuatu yang tidak dapat dikerjakan semuanya, jangan ditinggalkan semuanya.”

Dzikir itu bisa dibaca setelah shalat, ketika lagi bepergian, sebelum tidur, atau saat terdiam dan hatimu ingat Allah. Hanya saja jangan dibaca pada saat berada dalam kamar mandi. Jadikan dzikir itu sebagai saranan mendekatkan diri kepada Allah. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here