Muslim Obsession – Mengenang jasa-jasa almarhum mantan Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah terhadap Persyarikatan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menggelar launching buku berjudul Mohammad Najikh Penggerak Saudagar Muhammadiyah, Jumat (11/9).
Membuka acara, Ketua PWM Jawa Timur Saad Ibrahim memandang dengan ditulisnya buku tersebut, jasa besar almarhum terhadap Persyarikatan, terutama terhadap dakwah Muhammadiyah di Jawa Timur dapat dikenal lebih luas dan menginpirasi para pegiat Muhammadiyah untuk mengambil teladan.
Memberikan kesan, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafi’i Ma’arif mengenang kreativitas dan kegigihan pegiat dakwah Muhammadiyah asal Jawa Timur, terutama almarhum Mohammad Najikh dan almarhum Abdul Malik Fadjar.
“Memang Jatim ini fenomenal bagi Muhammadiyah. Pengikutnya banyak yang kreatif. Pak Malik Fadjar orang yang berbuat banyak, belakangan Pak Najikh. Ternyata dunia dijinakkan, tidak dimusuhi. Universitas Muhammadiyah Malang awalnya dinding bambu, melalui kerja keras jadi megah. Aksioma dalam sejarah, jumlah kecil tapi kreatif. Dua orang ini luar biasa, saya bangga sekali,” tuturnya, dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.
Bagi Syafi’i, Islam dari segi teologi memperjuangkan orang miskin sekaligus anti kemiskinan.
“Artinya, kemiskinan tidak boleh bertahan lama, harus sementara. Saya tidak menemukan dalil yang berbunyi ‘terimalah zakat’, yang ada ‘keluarkan zakat’. Tapi mengapa teologi ini mati suri sampai sekarang, di dunia Islam sampai saat ini?,” kritik Syafi’i.
Bagi Syafi’i, Muhammadiyah perlu membentuk banyak kader yang gigih, pekerja keras, beroientasi pada solusi dan bekerja out of the box seperti mendiang Mohammad Najikh dan Abdul Malik Fadjar.
Karena itu, penyebutan nama dua tokoh ini menurut Syafi’i perlu untuk diulang-ulang dalam berbagai majelis Muhammadiyah di Jawa Timur agar semangat dan keteladanannya banyak tersampaikan
