Bundo Kami Hebat, Meski Tak Pakai Sari Konde

4274

Rahmah El Yunusiah

Nama Pondok Pesantren Diniyyah Puteri tak bisa dilepaskan dari sosok Rahmah El Yunusiyyah, tokoh wanita kelahiran Padang Panjang 20 Desember 1900. Rahmah El Yunusiyyah memang berasal dari keluarga yang agamais. Ayahnya Muhammad Yunus adalah seorang Kadi di daerah Pandai Sikek. Sementara kakeknya Imanuddin merupakan seorang ahli ilmu falak dan tokoh Tarekat Naqsyabandiyah.

Rahmah belajar secara otodidak dan dibimbing oleh kakaknya Zainuddin Labay dan M. Rasyad. Selain itu Rahmah juga pernah belajar agama kepada Haji Rasul, Tuanku Mudo, dan Abdul Hamid. Selain ilmu agama Rahmah juga pernah mengikuti kursus ilmu kebidanan di Rumah Sakit Umum Kayutanam.

Baru pada usia 23 tahun dengan inisiatif serta dukungan dari kakaknya Rahmah El Yunusiyyah mendirikan sekolah khusus untuk perempuan yang diberi nama Al-Madrasatul Diniyyah atau yang kita kenal sekarang sebagai Pondok Pesantren Diniyyah Puteri.

Pendirian sekolah tersebut melambungkan nama Rahmah El Yunusiyyah. Bahkan ia diminta mengajar di sekolah kerajaan di Semenanjung Malaysia. Beberapa negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Kuwait, dan Mesir meminta siswa Diniyyah belajar di negara mereka.

Perjuangan Rahmah tidak berhenti sampai di situ, perannya dalam mempelopori berdirinya Tentara Keamanan Rakyat, Laskar Sabilillah dan Laskar Hizbullah membuatnya harus dipenjara. Ia dibebaskan setelah mendapatkan undangan dari panitia Konferensi Pendidikan di Yogyakarta.

Selain itu Rahmah El Yunusiyyah juga mendalami dunia politik. Pada tahun 1955 ia terpilih sebagai anggota DPRS dari Partai Masyumi. Ia duduk di lembaga ini hingga tahun 1957.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here