Buka Jambore Dai, Usamah Hisyam Menangis

1139
Ketua Umum PP Parmusi Usamah Hisyam terlihat menetaskan air mata saat membuka Jambore Nasional Dai Parmusi. (Foto: Edwin Budiarso / Obsession Media Group)

Cibodas, Muslim Obsession – Ketua Umum Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (PP Parmusi) Usamah Hisyam resmi membuka kegiatan Jambore Nasional Dai Parmusi yang diadakan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cibodas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, 24-27 September 2018.

Kegiatan ini diikuti 5.000 dai seluruh Indonesia dan dihadiri mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin serta Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Di sela pembukaan acara, Usamah terlihat menangis. Dia bersyukur karena acara Jambore Dai bisa terlaksana sesuai dengan target yang dicapai. Perwakilan Dai Parmusi dari 34 provinsi dan kurang lebih 500 kabupaten/kota bisa berkumpul dengan tujuan yang sama, yakni mensyiarkan agama Islam ke seluruh penjuru Indonesia.

“Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt, para dai Parmusi bisa terdorong hatinya untuk berkumpul di sini dalam silaturrahmi nasional, dan sekaligus memantapkan jati diri Parmusi sebagai organisasi dakwah, dalam rangka mensyiarkan agama Islam ke seluruh pelosok Indonesia,” ujar Usamah di lokasi, Selasa (25/9/2018).

Usamah bercerita, Jambore Dai sudah direncanakan tiga tahun lalu dengan niat dan tujuan yang sama. Menurutnya dai Parmusi perlu disatukan dalam kegiatan ini agar bisa melaksanakan perjuangan yang lebih besar, yakni memperkuat Ukhuwah Islamiyah di Indonesia. Selain Jambore Nasional, Jambore Dai Tingkat Daerah juga sudah diadakan.

Tidak hanya itu, Usamah juga menangis ketika melihat negeri ini begitu besar. Dari hasil kunjungannya ke pelosok negeri, yang dia lihat adalah betapa Indonesia begitu luas dan kaya dengan sumber daya alamnya.

Namun disaat yang sama, Usamah juga tak kuasa melihat berbagi banyak penderitaan yang dialami masyarakat. Khususnya umat Islam sebagai kelompok mayoritas.

“Kalau sedang berada di pesawat, saya melihat negeri ini begitu besar dan kaya dengan sumber daya alam. Tapi begitu sudah mendarat dan pergi ke pelosok-pelosok daerah yang saya lihat adalah kemiskinan dan kebodohan, yang tidak sebanding dengan kekayaan yang dimiliki bangsa,” ujar Usamah.

Dia menyatakan, banyak masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, anak-anak juga banyak putus sekolah. Pemahaman tentang ilmu kebangsaan dan keagamaan juga masih minim.

“Di situlah saya ingin dai Parmusi bisa melakukan pemberdayaan masyarakat dengan bekal yang dimiliki. Bukan hanya dakwah Syiar Islam, Dai Parmusi harus bisa menggerakan ekonomi umat agar terentas dari kemiskinan,” jelasnya.

Parmusi di masa kepemimpinan Usamah sudah banyak melakukan hal dalam rangka pemberdayaan umat. Salah satunya adalah membentuk Desa Madani di sejumlah daerah. Misalnya di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan juga Jawa. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here