BRISyariah Resmi Tercatat di Bursa Efek

766
BRIS-IPO-1
RISyariah resmi tercatat sebagai emiten baru di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/5/2018). (Foto: Edelman)

Jakarta, Muslim Obsession – PT Bank BRISyariah Tbk atau BRISyariah resmi tercatat sebagai emiten baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode efek BRIS, Rabu (9/5/2018).

BRIS adalah emiten ke-11 yang mencatatkan saham perdana di BEI pada tahun 2018 sekaligus emiten bank syariah dengan status anak perusahaan bank BUMN yang pertama.

Peresmian ini disaksikan oleh Lord Mayor of the City of London Mr. Charles Bowman, Deputi Kementerian BUMN, CEO Pembiayaan Investasi Non APBN, Direktur Otoritas Jasa Keuangan, beserta Direksi Bursa Efek Indonesia, dan Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero).

BRISyariah melepas 2.623.350.600 lembar saham baru atau sebesar 27 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdananya dengan harga sebesar Rp 510. Dengan harga tersebut, BRISyariah berhasil mencatatkan oversubscribe sebanyak 2 kali.

“Kami senang dan bersyukur dapat mencapai hari yang bersejarah bagi BRISyariah ini, hari dimana kami mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh investor yang telah berpartisipasi atas kepercayaannya kepada BRISyariah, pihak terkait yang telah bekerjasama selama proses IPO, serta pimpinan dan karyawan BRISyariah atas kerja kerasnya,” kata Direktur Utama BRISyariah Moch. Hadi Santoso dalam keterangan tertulis yang diterima Muslim Obsession.

Ia mengungkapkan, melalui IPO ini, selain mendapatkan dana segar untuk penguatan modal perusahaan, ini merupakan hijrah menjadi perusahaan publik yang akan konsisten mempraktikkan Good Corporate Governance (GCG) yang baik dan meningkatkan manajemen risiko.

“Selanjutnya, kekuatan modal kami akan didukung dana hasil IPO serta laba perusahaan pada tahun 2018 dapat menempatkan BRISyariah dalam bank kategori BUKU III, sehingga dapat memberi kemudahan dalam pengembangan produk dan jaringan,” tukasnya.

Dana segar yang diperoleh dari IPO ini, sekitar 80 persen akan digunakan untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan. Selanjutnya, sekitar 12,5 persen digunakan untuk pengembangan sistem Informasi Teknologi (IT), dan sekitar 7,5 persen untuk pengembangan jaringan kantor cabang dari Sabang (Sumatera) sampai Merauke (Papua). (Popi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here