BI Sebut Ekonomi Syariah Alami Pertumbuhan

819
Bank Indonesia (Foto: Fakta News)

Jakarta, Muslim Obsession – Peluang Indonesia menjadi pemain utama di sektor industri halal dan keuangan syariah dunia sangat besar. Hal demikian karena mayoritas penduduk Indonesia merupakan muslim.

Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Erwin Riyanto, pasar ekonomi syariah di beberapa negara juga terus mengalami petumbuhan.

 “Ekonomi syariah menjadi sumber pertumbuhan baru di perekonomian. Kinerja Ekonomi syariah dunia memperlihatkan potensi yang besar dan terus bertumbuh,” ujarnya, Rabu (12/12/2018).

Ia pun menyingung soal data Thomson Reuters yang menyebutkan bahwa estimasi nilai konsumsi masyarakat Muslim dunia pada 2017 mencapai USD 2,1 triliun dengan total asset keuangan syariah sendiri mencapai USD 2,4 triliun. Riset tersebut bahkan memperkirakan pada 2023, volume industri halal dan keuangan syariah global akan tumbuh mencapai USD 6,8 triliun.

“Disinilah peluang besar Indonesia untuk menjadi pemain utama perekonomian syariah global. Indonesia negara dengan jumlah populasi muslim terbesar di dunia,” katanya.

Erwin menambahkan, Bank Indonesia telah menerbitkan blueprint atau cetak biru pengembangan ekonomi syariah. Fokus strategi pengembangannya selaras dengan program nasional Pemerintah yaitu mendukung pencapaian kemandirian ekonomi nasional.

“Fokusnya ditopang oleh tiga pilar pengembangan, yaitu pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah, serta penguatan riset dan edukasi ekonomi syariah,” jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan Indonesia masih tertinggal dalam memainkan peran di industri halal. Hal ini karena Indonesia masih jadi negara sasaran impor produk-produk yang berlabel halal yang bahkan berasal dari negara yang penduduk mayoritasnya nonmuslim seperti Australia, Thailand dan China.

“Australia pengekspor daging halal, Thailand pengekspor makanan halal, masa kita pada suat saat impor bumbu rawon halal dari Thailand, kita juga sudah kalah dari China, pengeskpor pakaian halal, masa kita pakai baju koko, hijab dari China?,” kata Perry

Untuk itu, kata dia, Indonesia harus mengejar ketertinggalan tersebut dengan menggenjot produksi industri halal untuk mendorong pengembangan ekonomi syariah. 

“Inilah yang harus kita kejar bahwa Indonesia tidak boleh lengah yang hanya menjadi negara pemakai,” jelasnya.

Selain itu, ia berharap dalam waktu lima tahun ke depan pangsa pasar (market share) industri keuangan syariah akan mencapai 20%. Sementara posisi saat ini berada di posisi 8%, “Insya Allah jika sektor keuangan kita dorong bisa naik double digit. Inginnya dalam 5 tahun sektor keuangan akan mencapai (market share) 20% dengan pasar modal, instrumen jangka pendek, dan keterlibatan keuangan sosial yaitu wakaf dan zakat,” ungkapnya. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here