Berkhidmat di Parlemen, Jadikan Politik Sebagai Alat Untuk Memberi Maslahat

Dr. H. Tb. Ace Hasan Syadzily, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI.

734

Muslim Obsession – Politik bukan tema baru dalam pentas kehidupan Dr. H. Tb. Ace Hasan Syadzily. Bergabung di Partai Golkar sejak 2007 adalah fase pematangan lelaki kelahiran Pandeglang, 19 September 1976, karena jauh sebelumnya aktivitas Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini tak pernah jauh dari jagad politik.

Tidak hanya di kampus saat ia menjadi Presiden Mahasiswa IAIN (sekarang UIN) Jakarta, bahkan lebih dari itu, alumnus Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya ini lahir dan besar di lingkungan aktivis politik. Ayahnya, KH Tb A. Rafei Ali merupakan ulama ternama dan pengasuh Pondok Pesantren Annizhomiyyah di Pandeglang.

“Politik adalah cara kita untuk membuat kebijakan yang bisa melahirkan kemaslahatan bagi banyak orang. Lewat politik, maka ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuat kebijakan yang pro rakyat dan tentu dengan kewenangan di parlemen, kita bisa mengawasi kinerja pemerintah sesuai dengan apa kehendak dan harapan masyarakat,” ungkap Doktor Ilmu Politik dari FISIP Universitas Padjadjaran Bandung ini menyoroti pandangannya tentang politik.

BACA JUGA: Tb. Ace Hasan Syadzily Raih Obsession Awards 2020 untuk Kategori Best Parliamentarians

Ace besar dalam tradisi aktivis mahasiswa di tahun 1998 yang menginginkan agar demokrasi bisa dilaksanakan secara genuine. Bagaimana konsolidasi demokrasi bisa dilakukan dengan sesungguhnya, dimana kedaulatan ada di tangan rakyat dan sistem pemerintahan tidak boleh dibiarkan ada dalam sistem yang hegemonik.

Lelaki yang juga merupakan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini merasa beruntung karena dapat berkontribusi secara langsung mewujudkannya dengan menjadi anggota parlemen. Di lembaga inilah dirinya dapat turut memberikan sumbangsih pemikiran dalam membuat legislasi yang sesuai dengan harapan rakyat, juga melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah, serta memberikan persetujuan atas anggaran yang diajukan.

“Setiap uang yang berasal dari pajak rakyat itu, harus kita pastikan bahwa betul-betul dipergunakan sepenuhnya secara efektif untuk membawa manfaat bagi masyarakat. Karena bagaimanapun itu adalah anggaran yang berasal dari rakyat, dan sepenuhnya memang harus dipergunakan untuk kepentingan rakyat,” tegasnya.

BACA JUGA: Ace Hasan: Kemenag Bisa Berperan Besar Sukseskan Vaksinasi

Ace menilai bahwa demokrasi pasca reformasi di Indonesia, efektivitas pengawasan dan peran-peran yang dilakukan oleh DPR saat ini lebih baik dibandingkan dengan era sebelumnya. DPR mampu menjadi satu kekuatan yang melakukan penyeimbang, dan mengawasi kinerja pemerintahan, sehingga pemerintah tidak bisa bekerja secara sendiri tanpa dilakukan pengawasan oleh DPR.

Faktanya, ada banyak produk undang-undang yang dihasilkan DPR RI pasca reformasi yang menunjukkan kualitas dari legislasi negeri ini, meski tak dipungkiri ada pihak-pihak yang tidak setuju yang kemudian bisa menyampaikan judisial review kepada Mahkamah Konstitusi.

“Nah, saya kira parlemen saat ini telah menunjukkan satu peran yang sangat kuat di Indonesia karena tiga fungsi yang dimiliki oleh DPR tersebut telah mampu diperankan dengan sangat baik sehingga proses demokrasi kita bisa terkonsolidasi dengan baik,” tandasnya.

BACA JUGA: Ace Hasan Minta Masyarakat Tak Umrah Sebelum Covid-19 Reda

Di sisi lain, Ace merasakan keterlibatan parlemen dalam upaya penanganan Covid-19 pun cukup baik. Ketika negara hadir menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat di tengah pandemi, DPR tidak menyurutkan perannya untuk melakukan fungsi-fungsi, baik fungsi pengawasan, fungsi legislasi, maupun fungsi budgeting.

Bahkan kesibukan melakukan rapat-rapat secara periodik dengan mitra kerja semakin kencang, seiring tetap melakukan pembahasan terhadap berbagai undang-undang dan aturan yang diperlukan di tengah pandemi, juga ikut serta dalam proses penganggaran yang diarahkan kepada upaya mengatasi pandemi Covid-19.

“Sinergi kami di Komisi VIII bersama mitra-mitra seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Sosial, Kementerian Agama, dan juga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, justru semakin intensif guna hadir bersama negara menangani pandemi Covid-19,” ujarnya.

BACA JUGA: RUU Pesantren Disahkan, Tb Ace Hasan: Saya Bahagia dan Bersyukur

Ace berkisah, di awal pandemi dirinya bersama anggota Komisi VIII DPR RI lainnya berjibaku bersama BNPB yang waktu itu dipercaya Presiden untuk menjadi pelaksana Gugus Tugas Nasional Covid-19. Komisi VIII turut serta memastikan agar pengendalian Covid-19 bisa dilakukan sebaik-baiknya di Indonesia.

Walhasil, masyarakat bisa merasakan bahwa peran mitra ini begitu sangat besar dan Komisi VIII turut mengawasi agar sesuai dengan harapan publik. Secara periodik digelar rapat virtual bersama Kepala BNPB yang merupakan Kepala Gugus Tugas saat itu, juga Menteri Sosial dan Menteri Agama untuk memastikan penanganan Covid-19 dilakukan dengan baik dan benar.

Dalam konteks sosial kami minta, misalnya, bahwa akibat pandemi Covid-19 ini ekonomi mengalami proses perlambatan dan berpengaruh terhadap produktivitas ekonomi, sehingga berpotensi menggiring masyarakat betul-betul jatuh ke dalam kemiskinan yang ekstrem. Untuk itu, Komisi VIII mendorong Kementerian Sosial untuk melaksanakan program-program sosial, misalnya program keluarga, bantuan pangan non tunai, bantuan sosial tunai, dan lainnya untuk membantu masyarakat.

Lalu bersama Kementerian Agama tokoh-tokoh agama untuk berperan aktif memberikan edukasi terhadap masyarakat tentang protokol kesehatan, karena di awal pandemi banyak masyarakat yang menganggap remeh pemakaian masker, lalu pertanyaan untuk apa masjid ditutup, untuk apa menjaga jarak, dan lain sebagainya.

“Intinya, saya dan anggota Komisi VIII DPR RI lainnya mencoba hadir menunaikan fungsi utama, yakni legislasi, budgeting, dan pengawasan. Jadi peran-peran inilah yang terus kami lakukan dalam upaya hadir di tengah masyarakat dan mengawasi kinerja pemerintah agar mampu menggerakkan roda pemerintahan dengan baik dan benar,” pungkasnya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here