Berkat Google Translate, Dokter India Tetap Tangani Pasien dari Uzbekistan

1250
Google Translate

Hyderabad, Muslim Obsession – Panasnya perselisihan antara India dan Pakistan yang disebabkan oleh klaim agama, tidak menyurutkan semangat kemanusiaan dokter India terhadap pasien Muslim.

Hal ini terlihat ketika pasien berusia 58 tahun, Gavkharjon Khafizova, dari Uzbekistan mendarat di Hyderabad tanpa pengetahuan bahasa Inggris. Tim dokter yang berdedikasi tetap melayani pasien tersebut sebaik mungkin. Dengan bantuan Google Translate (aplikasi terjemah online), perawatan medis pun tetap berjalan.

Khafizova pertama kalinya ke Hyderabad untuk menjalani operasi penggantian lutut. Para dokter di Rumah Sakit Udai Omni untuk Advanced Orthopaedics dan Trauma, mengatakan selain degenerasi lutut, Khafizova memiliki tiga komplikasi yang mengancam jiwa, yakni gagal fungsi hati, kesulitan bernafas dan jumlah trombosit yang rendah.

“Pasien tertatih-tatih ke rumah sakit kami dengan selembar kertas. Berkat bantuan Google Translate, kami tahu bahwa dia ingin dioperasi. Dari sana, kami juga menemukan bahwa dia memiliki masalah kesehatan lainnya,” kata Dr M Krishna Prasad, ketua ahli anestesi, Selasa (22/5/2018) waktu setempat.

Prasad mengaku bahwa hambatan bahasa ialah tantangan yang cukup besar. Pertama, untuk menjelaskan komplikasi teknis dan prosedur yang diperlukan kepada keluarga yang bersangkutan. Karena kebanyakan pasien internasional datang tanpa catatan kesehatan.

Kedua, dokter harus menemukan riwayat medis dari awal. Menggunakan keterampilan klinis dan pengalaman untuk menilai kemungkinan komplikasi. Juga, tiga komplikasi tambahan berarti melibatkan ahli lain dari rumah sakit di seluruh kota.

“Kami harus menangani komplikasi terlebih dahulu, sebelum kami dapat melanjutkan operasi penggantian lutut. Kami menemukan bahwa dia memiliki penyakit hati kronis yang tidak umum di antara orang India,” kata sejumlah dokter di rumah sakit itu, seperti dilansir Times Of India, Rabu (23/5/2018).

Tak berhenti sampai di situ, tantangan ketiga yaitu masalah keuangan. Pada saat komplikasi diatasi, pasien seringkali kehabisan sumber daya. Sehingga mereka terpaksa menjual mobil dan sebagian dari propertinya untuk biaya rumah sakit.

Namun, atas kemurahan hati, pihak rumah sakit memutuskan untuk meng-host dia ‘sebagai tamu’. Khafizova, yang saat ini berada di Udai Omni, kondisinya sudah stabil. Operasi penggantian lututnya juga telah berhasil dilakukan sebagian. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here