Beri Nilai Merah Mendikbud, Ini Alasan Azyumardi Azra

1396

Jakarta, Muslim Obsession – Ilmuwan dan sejarahwan Azyumardi Azra menilai wajar jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah terhadap para menterinya karena dianggap kerjanya terlalu biasa-biasa saja. Ia sendiri melihat ada menteri yang memang kerjanya tidak bagus.

Sesuai bidangnya, Azyumardi yang sudah lama berkecimpung dalam dunia akademik, ia melihat kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim buruk. Nadiem sejauh ini dianggap tidak bisa bekerja dengan baik. Ia pun memberikan raport merah kepada Nadiem.

Pernyataan ini muncul dalam diskusi Webinar Indomedia Poll, Selasa (30/6/2020) yang mengangkat tema “Refleksi Kebijakan Mendikbud, Mas Menteri Bisa Apa?” Peraih gelar CBE atau Sir pertama dari Indonesia ini mengatakan Nadiem terlalu sering di Singapura daripada di Jakarta.

“Kalau ngomong juga lebih sering campur aduk Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Soal kinerja di Kemendikbud sampai sekarang belum ada tanda-tanda perbaikan. Kondisi pendidikan di masa pandemi ini kita lihat Nadiem tidak mau mengurusi pendidikan secraa serius,” kata Azra.

“Tidak ada stimulus bagi pendidikan sejak dari tingkat dasar sampai menengah. Padahal kita tahu pendidikan kita selama ini mengalami krisis. Dan di masa pandemi ini pada dasarnya tidak jalan” tambah Azra..

Alasam lain lanjut dia, sejauh ini tidak ada dana untuk stimulus pendidikan dari menengah sampai pendidikan tinggi.

“Jadi tidak ada harapan pendidikan kita ini bisa bangkit. Untuk tingkat Dikdas sampai menengah tidak ada bantuan itu, hanya BOS. BOS ini hanya ditambah judul-judul baru saja. Kemudian PJJ tidak terlalu berhasil. Kita susah berharap,” kata Azra.

Terlebih kebijakan Kemendikbud untuk perguruan tinggi, kata Azra lebih parah lagi, yakni tidak ada dana afirmasi untuk pendidikan tinggi.

“Banyak mahasiswa yang terpapar saat ini. Ketika mahasiswa menuntut UKT diturunkan, pemerintah menolak. Ujung-ujungnya terserah sama rektor. Sekarang saja saya dengan di UGM itu 40% pendapatan UGM hilang. Bayangkan perguruan tinggi kita keadaannya begini mau masuk PT besar dunia. Riset penelitian dipotong, pengabdian masyarakat dipotong. Saya sedih melihat masa pendidikan kita, terutama masa pandemi ini” kata Azra.

Azyumardi Azra juga menilai tidak ada usaha pemberdayaan dari Nadiem. “Nadiem belum berhasil, raportnya masih merah. Sama dengan beberapa para menteri yang lain, kebanyakan angin surga. Saya percaya kita berdiri di kaki kita sendiri. Sekarang ini banyak trik dan gimik. Secara substantif raportnya merah” kata Azra.

Selain Azyumardi Azra, webinar ini juga menghadirkan narasumber Darmaningtyas (Pakar Pendidikan), Retno Listyarti (Komisioner Pendidkan KPAI), Zainuddin Maliki (Komisi X DPR RI), Pemantik David Krisna Alka (Direktur Eksekutif Indomedia Poll) dan dimoderatori oleh Direktur Riset dan Media Indomedia Poll, Hamzah Fansuri. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here