Belajar Kepada Padi

1300

Ketiga, pintar beradaptasi. Kita beruntung hidup di negeri gemah ripah loh jinawi, negeri yang sangat subur tanahnya. Seperti sebuah bait syair lagu yang dinyanyikan Koes Ploes bahwa di tanah ini tongkat kayu dan batu pun bisa jadi tanaman.

Begitu pula halnya dengan padi yang bisa hidup di berbagai kondisi tanah di negeri ini. Tanaman padi bisa hidup di mana saja, di sawah, ladang, rawa, atau perbukitan. Ketika padi tumbuh di sawah, tentu saja kondisinya lebih baik, karena pengairan relatif mudah didapat. Namun di daerah yang airnya sulit, seperti di ladang atau perbukitan, mau tidak mau padi harus bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Untuk daerah yang sulit ini, padi hanya bisa ditanam saat musim hujan saja, itu pun tidak dengan air yang menggenang.

Ada juga jenis padi rawa atau padi pasang surut yang tumbuh liar atau dibudidayakan di daerah rawa-rawa. Selain di Kalimantan, padi tipe ini ditemukan di lembah Sungai Gangga. Padi rawa mampu membentuk batang yang panjang sehingga dapat mengikuti perubahan kedalaman air yang ekstrem musiman.

Intinya, tanaman padi mengajarkan kepada kita untuk mampu beradaptasi di manapun kita berada. Terlebih kita merupakan makhluk berakal yang semestinya dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya.

Padi mengajarkan kita untuk mampu menahan gempuran cobaan, tahan banting, meski ditempatkan di daerah yang tak mengenakkan sekalipun. Bahkan di tengah kesulitan seperti itu, kita diajarkan padi untuk memberikan manfaat bagi orang-orang sekitarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here