Bantu Tingkatkan Saturasi Oksigen, Berikut ini Teknik Proning Bagi Pengidap Covid-19

630

Muslim Obsession – Meningkatnya kasus infeksi Covid-19 membuat rumah sakit penuh sesak dan pasien pun sulit mendapatkan tempat. Alhasil, saat ini banyak penderita Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri atau Isoman di rumah.

Namun persoalan baru muncul ketika saturasi oksigen penderita Covid-19 menurun selama menjalani isolasi mandiri. Saturasi oksigen dikatakan normal jika berada antara 95-100 persen. Jika saturasi oksigen berada di bawah 94 persen, maka dikatakan menurun.

Salah satu upaya untuk meningkatkan saturasi oksigen bagi penderita COVID-19 yang mengalami gangguan pernapasan adalah dengan melakukan teknik proning.

Mengutip Halodoc, teknik ini bisa membantu pengidap sakit kritis yang tidak bisa mendapatkan ventilator untuk bantuan pernapasan akibat keterbatasan jumlah ventilator. Teknik bisa dilakukan dengan sedikit atau tanpa peralatan.

BACA JUGA: Ary Ginanjar Ajarkan Jurus Ampuh PMP-TOB untuk Sembuhkan Covid-19

Lalu, bagaimana sih teknik proning pada pasien Covid-19 itu?

Berbaring Tengkurap untuk Meningkatkan Oksigenasi

Teknik proning dilakukan dengan berbaring tengkurap. Ini adalah posisi yang diterima secara medis untuk meningkatkan saturasi oksigen. Teknik ini bermanfaat pada pasien Covid-19 dengan atau tanpa pemakaian ventilator.

Jika kadar oksigen pasien turun di bawah 94 persen, pasien bisa berbaring tengkurap. Posisi ini meningkatkan ventilasi dan memungkinkan pernapasan yang nyaman.

Posisi tengkurap memungkinkan perluasan di daerah paru-paru punggung (belakang), gerakan tubuh yang lebih baik dan peningkatan pembuangan sekresi yang pada akhirnya bisa menghasilkan kemajuan dalam pernapasan.

Untuk mengantisipasi kekurangan ventilator seiring penuhnya hampir semua rumah sakit, teknik proning ini bisa jadi cara penanganan sementara.

BACA JUGA: 10 Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan Anda

Bagaimana cara melakukan teknik proning saat isolasi mandiri di rumah? Untuk tengkurap, pengidap membutuhkan lima bantal dan permukaan datar untuk berbarik. Satu batal di letakkan di bawah leher, satu atau dua bantal diletakkan di bawah dada hingga paha atas dan dua bantal di bawah tulang kering.

Pastikan untuk mengubah posisi berbaring setiap 30 menit dari posisi tengkurang menjadi berbaring di setiap sisi dan kemudian duduk sebelum kembali ke posisi pertama (berbaring tengkurap).

Pentingnya teknik proning atau berbaring tengkurap:

  • Posisi tengkurap meningkatkan ventilasi, menjaga unit alveolar tetap terbuka dan bernapas dengan mudah.
  • Teknik proning hanya diperlukan jika pasien merasa kesulitan bernapas dan kadar oksigen di bawah 94 persen.
  • Pemantauan SpO2 secara teratur, bersama dengan tanda-tanda lain seperti suhu, tekanan darah dan gula darah, penting selama isolasi di rumah.
  • Kehilangan hipoksia (sirkulasi oksigen terganggu) bisa menyebabkan komplikasi yang memburuk.

Teknik Proning Sebagai Bantuan Sementara

Melakukan teknik proning secara mandiri bisa membantu meningkatkan kadar oksigen di saat-saat kritis ketika bantuan medis tidak memungkinkan atau untuk mengelola gejala di rumah.

Perlu diingat, ini hanya menjadi salah satu cara yang menjamin bantuan sementara, dan bukan cara alternatif yang tepat untuk perawatan di rumah sakit atau dengan dukungan oksigen.

Tidak semua orang yang dites positif Covid-19 dan dirawat di rumah membutuhkan bantuan teknik proning. Namun, bagi pengidap yang mungkin menghadapi kekurangan oksigen, atau menunggu bantuan medis, teknik proning bisa membantu.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan teknik proning:

  • Hindari tengkurap selama satu jam setelah makan.
  • Pertahankan proning hanya sebanyak yang bisa ditoleransi dengan mudah.
  • Seseorang diperbolehkan tengkurap hingga 16 jam sehari, dalam beberapa siklus, jika merasa nyaman.
  • Bantal bisa disesuaikan sedikit untuk mengubah area tekanan dan untuk kenyamanan.
  • Pantau setiap luka tekan atau cedera, terutama di sekitar tonjolan tulang.

Kendati demikian, seseorang harus menghindari teknik proning jika berada dalam kondisi berikut ini: sedang hamil, trombosis vena dalam (diobati dalam waktu kurang dari 48 jam), memiliki masalah jantung, dan fraktur tulang belakang, tulang paha, atau panggung yang tidak stabil.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here