Bang Yusril, PBB, dan Kepentingan Bangsa

1129

Oleh: Suparman (Kader HMI – MPO)

Bang Yusril sedang melawan badai di Lautan dengan posisinya sebagai pengacara Jokowi – Ma’ruf Amin. Hanya orang yang cerdas berlayar bisa selamat dari badai tersebut.

Banyak yang menilai sikap Bang Yusril merugikan internal PBB, karena disebabkan kelompok Islam lebih banyak ke Prabowo – Sandi, Hal itu perspektif statis dan linier. Menurut saya, sikap Bang Yusril menguntungkan internal PBB, apabila perspektif dinamis dan non linier, karena politik itu bukan ilmu pasti, yang sering dikatakan itu “politik itu cair”.

Bang Yusril adalah Tokoh Islam yang langka yang di terima oleh semua kalangan dan upaya mempersatukan Umat Islam di tengah kegaduhan dan konflik horizontal melalui pemikiran, sikap dan tindakan Bang Yusril yang sangat objektif, kontraversi dan revolusioner.

Ketika Bang Yusril membela HTI dituding dan dituduh serta difitnah pendukung HTI, ketika Bang Yusril menjadi pengacara Jokowi – Ma’ruf Amin dituding dan dituduh serta difitnah pendukung Jokowi – Ma’ruf Amin.

Jangan melihat Bang Yusril itu hitam dan putih, tetapi lihatlah Bang Yusril sebagai Ketum PBB, Bang Yusril sebagai Pengacara, dan Bang Yusril sebagai Negarawan, yang bisa dibedakan dan tak bisa dipisahkan.

Melihat sikap Bang Yusril menjadi pengacara Jokowi – Ma’ruf Amin, mengingat saya sikap politiknya Bung Karno “Politik Non Blok”, Bung Hatta “Mendayung Diantara Dua Karang”, Bung Sjahrir “Perjuangan Kita”, dan Bung Natsir “Bulan Bintang Diantara Politik Dua Rezim” yang berdiri untuk kepentingan Bangsa yang diutamakan daripada kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Sikap Bang Yusril biarlah sejarah yang membuktikan pada suatu saat nanti, seperti yang dilakukan Rasulullah SAW menyatukan kaum Muhajirin dan kaum Ansor. Dan, seorang pejuang Islam tidak akan pernah lari dari medan pertempuran sebagaimana dilakukan pejuang Islam terdahulu dan sebagaimana sikap Sayyid Qutb rela mati tiang gantung memperjuangkan syari’at Islam. Labeling PBB saat ini adalah “Bela Islam”, ” Bela Ulama”, “Bela Rakyat”, “Bela NKRI”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here