Bamusi Sebut Kiai Ma’ruf Amin Sosok Penjaga Pancasila Sejati

788
Rais 'Aam PBNU Ma'ruf Amin memberikan keterangan pers di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (9/8). Ma'ruf Amin dipilih sebagai calon wakil presiden pendamping Joko Widodo dalam Pemilihan Presidan dan Wakil Presiden 2019. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/kye/18

Sumut, Muslim Obsession – Ketua DPP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDI Perjuangan, Zuhairi Misrawi menilai sosok KH. Ma’ruf Amin adalah penjaga Pancasila sejati.

Hal ini disampaikan saat konsolidasi partai di depan kader DPC PDIP, PAC, dan Pengurus Ranting Pematangsiantar dan Simalungun, Sumatera Utara, sebagai satu rangkaian safari politik kebangsaan III.

“Bagaimana pandangan kita terhadap Pancasila. Waktu itu, yang memimpin sidangnya Al mukarom Kiai Ma’ruf Amin. Ini harus tahu para kader PDI Perjuangan. Kiai Ma’ruf Amin ini penjaga Pancasila sejati,” ucap Zuhairi di International Restaurant and Convention Hall, Pematangsiantar, Sumut, Ahad (16/12/2018).

Dalam kesempatan itu, lanjut dia, dilakukan kajian panjang untuk mendengarkan masukan tentang ideologi Pancasila. Dari situlah kenapa Kiai Ma’ruf Amin dijuluki seperti itu.

“Setelah kajian yang panjang, Kiai Ma’ruf Amin menyatakan, Pancasila kita tetapkan sebagai ideologi final Indonesia,” ungkapnya.

Maka dari itu, tidak boleh ada yang mempertanyakan seluruh jajaran NU dan ulama-ulama NU tentang ideologi Pancasila, Karena itu, dengan pilihan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu memilih sosok Kiai Ma’ruf Amin.

“Kiai Ma’ruf Amin Rais Aam, ini imamnya para ulama. Beliau ini adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia adalah ulama yang paling tinggi di Indonesia. Jadi kita harus menolak jika ada yang mengatakan PDI Perjuangan anti-ulama. Bagaimana disebut anti-ulama, memilih wakil presidennya saja ulama. Itulah cinta PDI Perjuangan dengan para ulama,” tegasnya.

Zuhairi Misrawi juga menyampaikan Bung Karno menjadikan Islam Kebangsaan sebagai kekuatan mempertahankan Islam di Indonesia.

“Jangan khawatir, jangan mundur selangkah, karena yang kita perjuangkan adalah memperjuangkan surga, memperjuangkan Islam, yaitu tegaknya nilai-nilai Pancasila di Indonesia ini,” ucapnya

Dia bercerita, pada 1935, diadakan Muktamar Nahdatul Ulama (NU) di Banjarmasin, 10 tahun sebelum Indonesia merdeka. Bung Karno hadir. Kepada para ulama, Bung Karno meminta agar ulama memikirkan seperti apa Indonesia kalau merdeka.

“Hasilnya adalah para ulama mengatakan, 10 tahun sebelum merdeka, bahwa Indonesia nanti kalau merdeka, kita jadikan Indonesia sebagai Darussalam, sebagai surga. Bukan negara Islam,” paparnya.

Menurutnya, negara yang damai adalah negara yang menghargai keberagaman. Sama dengan Pancasila yang menjadi pemersatu beragamnya warganya, “jadi Pancasila adalah Darussalam, Pancasila adalah ‘surga’ bagi kebhinekaan, membangun persaudaraan,” terangnya. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here