Bagikan Ikan Laut 1,5 Ton, Menteri Susi Ajak Santri Makan Ikan

1009
Menteri KKP Susi Pudjiastuti (Foto: Kumparan)

Situbondo, Muslim Obsession – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar makan ikan bersama dengan para santri pondok pesantren Al Falah Silahul Yaqin di Desa Curah Kalak, Kecamatan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Ahad (4/11/2018).

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendorong program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) demi menciptakan generasi bangsa yang sehat dan cerdas. Dalam kunjungan tersebut KKP menyediakan ikan laut sebanyak 1,5 ton yang diberikan secara gratis kepada para santri.

Menteri Susi Pudjiastuti mengaku kegiatan makan ikan bersama santri merupakan bagian dari road show keliling ke berbagai pondok pesantren di tanah air. Kegiatan ini, sudah dimulai sejak satu setengah tahun yang lalu, mulai dari ponpes Gontor, Tebu Ireng, Curik, Situbondo, dan Banyuwangi.

Selain itu, kegiatan ini juga dalam rangka mensukseskan program pemerintah pada sektor pembangunan sumber daya manusia Indonesia sehat, pintar dan manusia yang mampu bersaing dalam peningkatan ekonomi global.

“Kepada semua santri dan ibu yang hadir, ayo gemar makan ikan. Sebab dalam ikan ini mengandung banyak zat omega yang dibutuhkan oleh otak. Jika kekurangan omega maka otak bisa bodoh. Jadi, harus suka makan ikan,” katanya, Ahad (4/11/2018).

Susi juga menjelaskan presentase masyarakat makan ikan di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah ternyata angkanya paling rendah. Terbukti, kata dia, konsumsi masyarakat di dua Provinsi itu berada di bawah rata-rata angka nasional sebesar 46 kg, yaitu hanya 20 kg. Padahal, harga ikan lebih murah jika dibandingkan dengan komoditas daging.

“Lemak ikan itu sangat sehat. Berbeda dengan daging karena ikan itu tidak mengandung kolesterol seperti daging. Jadi mulai sekarang, ayo pergunakan uang untuk membeli ikan,” jelasnya.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat ini, sambung Susi, telah berhasil menjaga laut Indonesia dengan cara melakukan penenggelaman terhadap kapal luar negeri yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Sehingga ekspor Indonesia kali ini mengalami peningkatkan dan angka produksi ikan menjadi terbesar di Asia Tenggara.

“Saat ini kita tinggal menjaga ikan-ikan itu di dalam laut dengan menangkap ikan yang ramah lingkungan. Jangan lagi pakai pakai boom, cantrang dan troll sehingga jumlah ikan tetap banyak untuk anak cucu kita dimasa mendatang,” pungkasnya. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here